Skip to main content

Posts

Showing posts with the label Kesehatan & Lifestyle

Pentingnya Peningkatan Kapasitas Dokter di Daerah Endemis Kusta

Hari Dokter Nasional diperingati setiap 24 Oktober setiap tahunnya. Tanggal 24 Oktober sekaligus dijadikan sebagai HUT organisasi profesi dokter Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Peringatan Hari Dokter Nasional tahun ini merupakan kali kedua diperingati pada masa pandemi Covid-19. Pada masa pandemi ini, dokter dan tenaga medis memegang peranan paling penting dalam penanganan pasien yang terpapar Covid-19.  Keberadaan dokter diakui memiliki peranan sangat penting dalam kehidupan masyarakat dan negara. Namun, rasio kapasitas jumlah dokter yang di Indonesia nyatanya masih sangat rendah, yakni 0,4 per 10.000 penduduk. Artinya hanya ada 4 dokter untuk melayani 10ribu penduduk. Jumlahnya semakin mengkhawatirkan saat pandemi virus corona yang menyebabkan hampir 2ribu tenaga kesehatan berguguran dan berdampak pada layanan kesehatan menjadi tidak optimal.  Tantangan saat ini banyaknya daerah terpencil yang belum mendapatkan pelayanan dokter dikarenakan distribusi dokter yang masih belum merata. Sa

Kolaborasi Ruang Publik KBR dan NLR Indonesia, Suarakan Kusta di Udara

Hai readers, selamat pagi🙋🏻‍♀️. Semoga dalam keadaan sehat selalu ya Sebelumnya saya ingin mengucapkan selamat Hari Radio Nasional yang beberapa hari lalu baru saja berulang tahun tepatnya di tanggal 11 September.  Kalau bicara soal radio, bisa dibilang ini sarana media informasi favorit saya sampai sekarang. Dirumah masih punya radio jadul warisan bapak yang usianya sudah 2 dekade tapi tetap awet berfungsi. Setiap pagi dari jam 6 sampai jam 9, rutin saya nyalakan buat mendengarkan siaran berita dan ceramah agama. Pokoknya selalu menemani pagi hari sambil mengerjakan aktivitas. Sedangkan kalau ibu saya, paling suka mendengarkan hiburan campur sari di radio. Kalau readers sendiri bagaimana, apakah salah satu yang masih suka menikmati siaran radio? 😊 Seiring perkembangan jaman, media kontemporer yang sudah ada sejak Indonesia merdeka telah banyak bermetamorfosa. Tidak lagi sebagai media penyiaran berita saja, melainkan juga menjadi media hiburan serta media informasi yang tentu saja

6 Gejala Cacingan Ini Perlu Diketahui, Cegah Dengan Konvermex

Bagi para ibu seringkali dibuat khawatir ketika si buah hati terkena cacingan karena menimbulkan rasa tidak nyaman pada buah hati dan membuat anak menjadi kurang nafsu makan sehingga berat badannya menurun. Penyakit cacingan memang lazim ditemukan pada anak-anak khususnya di usia sekolah. Sebab, aktivitas anak-anak yang bermain dan mengeksplor segala tempat yang kemungkinan bisa jadi terkontaminasi berbagai bibit penyakit. Tapi tahukah moms , kalau orang dewasa juga bisa kena cacingan loh. Nah, kok bisa? Yuk moms ,  kita kenali seperti apa sih penyakit cacingan itu, bagaimana gejalanya pada orang dewasa dan anak-anak, serta pencegahan apa yang bisa dilakukan untuk melindungi keluarga dari penyakit cacingan, berikut ini ulasannya. Apa itu Penyakit Cacingan ? Dalam tubuh manusia adalah tempat bersemayamnya berbagai parasit, salah satunya cacing. Untuk bisa hidup didalam tubuh manusia, beberapa jenis cacing parasit dalam bentuk larva atau telur yang masuk melalui mulut atau menembus kulit

Geliat Perangi Kusta Kabupaten Bone di Tengah Pandemi Covid-19

Indonesia masih belum terbebas dari kusta. Penyakit yang sudah ada sejak tahun 1400 sebelum masehi ini, masih mengintai sebagian masyarakat Indonesia hingga kini. Kementrian Kesehatan (Kemenkes) mencatat prevalensi kasus penyakit kusta di Indonesia hampir 20 ribu penderita hingga akhir Januari 2020. Mayoritas kasus terjadi di wilayah Indonesia Bagian Timur Adalah kabupaten Bone, salah satu wilayah yang masih tinggi jumlah kasusnya. Diawal pandemi Covid-19 membuat upaya pendeteksian dini dan penemuan kasus kusta menjadi terhambat dikarenakan penerapan protokol kesehatan yang membatasi ruang gerak untuk berhubungan langsung dengan masyarakat sehingga kegiatan tidak dapat dilaksanakan. Meski demikian, program pemberantasan kusta di Kabupaten Bone tidak dapat dihentikan dan tetap harus dijalankan untuk menghindari terjadinya penularan yang dapat meluas di masyarakat.  Dalam kurun waktu 20 tahun terakhir, angka prevalensi penyakit kusta di Kabupaten Bone sebelum pandemi Covid-19 berada pad

10 Cara Jitu Menghargai Makanan Agar Tidak Terbuag Sia-sia

Sudahkah kita menghabiskan makanan yang di makan hari ini?. Atau jangan-jangan masih menyisakan makanan yang kita konsumsi kemarin, lalu membuangnya daripada di daur ulang ataupun di makan kembali? Makanan:  kita memakannya, menikmatinya, tapi juga menyia-nyiakannya Sadarkah perilaku konsumtif yang kita lakukan dapat membuat sampah makanan semakin meningkat. Indonesia sudah berpredikat sebagai negara produsen food waste terbesar kedua di dunia (Food Sustainability Index 2018). Badan Pangan PBB (FAO) menyebutkan sampah pangan di Indonesia mencapai 13 juta ton setiap tahun yang setara dengan memberi makan sekitar 28 juta penduduk atau 11% populasi di Indonesia. Sementara itu, pembusukan sampah makanan menghasilkan gas metan, sumber emisi gas rumah kaca yang menyebabkan pemanasan global. Berarti, kita berkontribusi pada perubahan iklim akibat perilaku konsumtif yang buruk.  Semuanya adalah akumulasi kontribusi diri kita sebagai penyampah selama bertahun-tahun. Peliknya pengelolaan sampah