Pesiar tidak  melulu dengan kapal besar yang mewah. Di Kalimantan Tengah, tepatnya di Kumai, Kotawaringin Barat, Tanjung Puting menjadi salah satu destinasi ekowisata turis lokal dan mancanegara. Di sini, wisatawan akan diajak untuk berpesiar ala kapal traditional yang menawarkan sensasi pengalaman unik di alam liar.    Taman Nasional   Tanjung Puting merupakan tempat konservasi Orangutan terbesar dan terluas di dunia. Berada di area seluas lebih dari 400.000 ha dan dihuni oleh Orangutan, satwa   endemik asli Indonesia, dengan populasi sekitar 57.000 individu. Keberadaannya kini menjadi perhatian dunia karena tingkat populasinya yang kian menurun tiap tahun   Mencintai satwa endemik Indonesia adalah salah satu bentuk kepedulian kita untuk menjaga populasinya dari kepunahan. Tanjung Puting tidak hanya merupakan tempat tinggal bagi Orangutan, tapi juga menawarkan sejuta pesona keragaman flora dan fauna endemik. Jika sudah berencana akan wisata ke Tanjung Puting. Pengalaman saya serta tip

Sarapan pagi Nasi Kuning di hostel sambil googling kira-kira tempat wisata apa yang berada dekat di pusat kota dan tak jauh dari penginapan. Karena kepagian sampai di hostel, jadi harus nunggu dulu sampai jam 8 pagi daripada kena charge.  Dari beberapa referensi yang saya dapatkan, Kampung Wisata Jodipan adalah yang paling tepat untuk dikunjungi. Lokasinya tidak jauh dari Stasiun Kota Malang. Berhubung saya masih harus mengurus tiket cancel karena perubahan jadwal kepulangan. Jadi, waktunya sangat pas setelah dari Stasiun Kota Malang, langsung menuju ke Kampung Wisata Jodipan. Kampung Wisata Jodipan menjadi trending topik destinasi baru di kota Malang. Kampung Wisata pertama di kota Malang resmi dibuka 4 September 2016, sukses menggaet para wisatawan yang penasaran dengan keunikan dari kampung ini. Memang kalau dilihat dari referensi di google, tempat ini memiliki spot-spot menarik untuk selfie dan instagramable. Hmmm, saya pribadi cukup penasaran juga, terutama ide di balik   ter

“ Writing Mindset & Accurate Product Knowledge ” merupakan serangkaian acara yang diadakan oleh Accurate Partner dengan tema “Bugar (Buka Bareng Blogger & Influencer) pada hari Kamis, tanggal 16 Mei 2019, bertempat di Titan Center Bintaro, Tangerang. Dalam event ini, Accurate Partner mengundang sejumlah kalangan blogger dan influencer dengan tujuan untuk memberikan pengetahuan dan informasi tentang bagaiman memanfaatkan blog dan sosial media menjadi sesuatu yang dapat menghasilkan.  Turut menghadirkan dua orang nara sumber yaitu Sifra Susi Langi selaku Angel Writer & Konsultan dan The Epi Santoso selaku CMO of Accurate Digital Partner serta Panji Ariwibowo, Head of Brand & Creative Accurate Group sebagai moderator selama acara berlangsung. Seluruh peserta yang hadir diberikan goodie bag Accurate dan paket 6GB XL Business Solution suasana seminar bugar (buka bersama blogger & influencer) Acara ini berjalan dengan sangat baik dan sukses. Sebelum ke sesi talksh

Indonesia memiliki sumber daya alam berlimpah yang dapat dikembangkan menjadi industri kreatif sebagai salah satu sumber perekenomian rakyat.  Pemanfaatan yang kurang maksimal dan  rendahnya tingkat optimalisasi industri kreatif di daerah menjadikan produk-produk lokal Indonesia masih kalah bersaing dengan produk dari luar negeri. Peluang ini yang di bidik oleh Mendekor Indonesia dengan menggandeng sederet pengrajin lokal di daerah. Brian Karno Jan selaku Founder Mendekor Indonesia adalah salah satu kreasi anak bangsa yang ingin berkontribusi dalam memajukan industri kreatif di Indonesia sehingga produk lokal Indonesia mampu memiliki daya saing serta dapat mengangkat kesejahteraan perekonomian pengrajin lokal daerah. Saat ini Mendekor Indonesia telah bekerjasama dengan lebih 25 supplier dan melibatkan lebih dari 130 pengrajin yang tersebar di sembilan kota di Indonesia. Dalam strategi pemasarannya, Mendekor Indonesia bersinergi dengan menghadirkan kemudahan pelayanan dalam situs

Menyambung artikel sebelumnya. Apa sih yang saya lakukan sembari menunggu jam check-in di Pondok Backpacker Hostel ?? 😋   . Ngga ada rencana sebelumnya mau kemana di pagi hari atau me-list tempat tujuan di kota Malang.  Berhubung perut saya sudah lapar. Maklum, perjalanan kereta dari Pasar Senen ke Stasiun Malang selama 13 jam, benar-benar sangat melelahkan. Jadi,  hal pertama yang saya lakukan adalah mencari sarapan pagi.   Mau makan apa ?? Hmm, sebenarnya banyak pilihan kuliner di Malang, cuma adakah warung yang sudah buka pagi hari. Secara ini masih jam 06.30 pagi dan belum masuk jam check in hostel, jadi saya menitipkan ransel di resepsionis.  Saya putuskan jalan-jalan pagi tak jauh dari penginapan, kali saja ada rumah makan yang sudah buka.  Bingung juga jalan paginya mau kemana, saya ambil jalan belok kanan dari penginapan, ngga perlu nyeberang. Udara  pagi membuat saya nyaman berjalan kaki sambil mengamati keadaan sekeliling yang mulai ramai dengan hiruk pikuk kendaraa

Bagi para traveler, kota Malang tentunya sudah tidak asing lagi menjadi tempat tujuan wisata. Banyak destinasi-destinasi alam yang selalu menjadi populer dikalangan wisatawan, seperti Bromo, Kawah Ijen ataupun yang lagi hits saat ini yaitu Kampung "Jodipan" Warna-Warni.  Beberapa waktu lalu, saya traveling ke Malang untuk urusan pekerjaan. Biasanya saya selalu start dari Surabaya. Namun, kali ini ada jadwal yang mengharuskan saya berada di Malang untuk 2-3 hari. Saya kemudian memutuskan untuk mencari penginapan bunk-bed yang memang menyediakan kamar khusus perempuan.  Melalui website  Booking.com  sebenarnya banyak sekali pilihan untuk hostel bunk-bed dengan harga yang relatif terjangkau sekitar Rp 60ribu hingga Rp 100ribu per malam. Tergantung dari kebutuhan traveler, apakah memang mencari lokasi yang strategis atau memang fasilitas hostel yang lebih baik. Dari beberapa hostel yang saya dapati. Akhirnya saya memutuskan untuk booking di Pondok Backpacker Dormitory H