Skip to main content

4D3N Backpacking Ke Malaysia Singapore Part 2 (Living in Chinatown SG)

Cerita sebelumnya di Part-1
  • Hari Ketiga (KLIA Airport - Changi Airport - Backpackers Inn Chinatown - Food Repulic - Sentosa Island - Little India)
Alhamdulillah sampai di KLIA Airport tepat waktu, terbang jam 7.20 AM dan tiba di Changi Airport jam 8.15 AM. Kami langsung menuju ke penginapan di daerah Chinatown dengan menggunakan jalur MRT karena lebih cepat dan mudah. Perjalanan sekitar 45 menit, karena memang MRT yang dilalui harus berganti-ganti jalur, naik turun eskalator belum lagi jalan untuk keluar dari stasiun yang lumayan bikin pegel juga =D

Backpackers Inn Chinatown
Penginapan kami kali ini berada di daerah Chinatown. Kami menginap satu malam di Backpackers Inn Chinatown. Hostel ini terletak di Jalan Masjid (Mosque Street) hanya 5 menit saja berjalan kaki dari stasiun MRT Chinatown. Keluar dari stasiun Chinatown sudah langsung bertemu dengan pasar yang banyak menjajakan pernak-pernik khas China. Selain itu disepanjang Jalan Masjid ini terdapat bangunan-bangunan seperti ruko (rumah toko) yang masih dijaga kelestariannya yang khas bergaya Chinese. Chinatown adalah tempat wisata yang harus dikunjungi untuk melihat sejarah dari Singapura. Bisa di cek di site ini kalau berminat http://www.backpackersinn.com.sg/

Kami berdua sampai dipenginapan sekitar jam 11.30 siang. Tadinya kami agak ragu juga untuk menginap ditempat ini,karena plang penginapannya menjadi satu dengan bar. Memang sih pas saya cek di website, dipenginapan kami menyediakan juga untuk bar & karaoke. Ngga lama kami pencet bel, keluarlah seorang wanita muda agak kurus, berperawakan cantik dan berkulit bersih, tapi sepertinya bukan orang china, karena beda banget dari perawakan wajahnya apalagi matanya sepertinya orang Thailand :D (sok tau banget). Dia mengatakan bahwa kami baru bisa check in kamar nanti jam 3 sore sesuai dengan peraturannya kami hanya bisa menitipkan barang bawaan sampai nanti jam check in. Karena ruangan kamar penginapan terletak jeda 1 ruko dari bar. Jadi kami harus menitipkan barang bawaan sementara di dalam bar. 

Dan inilah pertama kalinya saya masuk ke dalam bar, benar-benar bar =) yang bau minuman berakhoholnya sangat keras, rak yang penuh dengan berbagai macam minuman akhohol, ditambah lagi suasana tempat yang gelap dan lembab karena perabotannya banyak terbuat dari kayu. Padahal tidak jauh dari penginapan ya hanya beberapa meter saja, ada sebuah masjid,  yang bernama Jamae (Chulia) Mosque. berada tepat disebelah Jalan Masjid (Mosque Street). Memang ketika adzan tidak terlalu keras terdengar, warga muslim disini adalah minoritas. Waktu saya mengunjungi masjid ini, sebenarnya tidak terlalu besar, fasilitas kamar mandi dan tempat berwudhunya sangat bersih. Kebetulan pas saya lagi singgah, banyak anak kecil keturunan India  yang sedang belajar agama. Hmmm,yang membuat saya senang adalah melihat wajah-wajah kecil itu memakai kerudung, bersyukur karena mereka adalah saudara muslim saya, meskipun kami berbeda warna :).
Sedangkan tidak jauh dari Masjid Jamae (Chulia) terdapat kuil tempat peribadatan orang India. Kuil ini bernama Sir Marriaman Temple. Kuil ini juga tidak terlalu besar, kebetulan pas saya melewati kuil ini sedang ada acara, jadi tidak bisa mengambil gambarnya dengan baik.

Memang menarik, apalagi di daerah tempat saya menginap. Dimana terdapat 3 budaya kepercayaan yaitu china,hindu/budha dan muslim, berada dalam satu tempat yang saling berdekatan. Namun saya melihatnya begitu toleransi, ketika yang non muslim datang singgah ke masjid hanya untuk sekedar mengetahui dan mengambil gambar, pun tidak ada larangan. Meskipun disini dihuni oleh kebanyakan komunitas China, namun keberadaan komunitas minoritas lainnya ditempat ini semakin mewarnai keberagaman.

Karena masih jam 12 siang, dan baru bisa kembali ke penginapan setelah jam 3 sore, jadi kami berjalan-jalan dulu ke Vivo City sekalian makan siang di Food Republic Vivo City, karena di Food Republic makanannya lumayan murah terjangkau, banyak macamnya dan enak pula :) , saya bayar sekitar S$ 5.70 untuk nasi dengan 3 lauk, minum beda lagi belinya  karena sudah ada yang menjajakan keliling khusus minuman.
Setelah makan siang, kami menjajal permainan di Sentosa Island ;-) . Untuk masuk kedalam Sentosa Island bisa melalui Vivo City Mall. Sesampai di stasiun Sentosa Express, kita bisa memilih untuk membeli paket paket wisata terlebih dahulu atau langsung membeli tiket kereta saja. Untuk membeli tiket kereta saja, cukup menggunakan mesin tiket yang ada di samping. Harga tiket sentosa express atau disebut juga dengan sentosa pass sebesar $3. Dan biasanya tidak mengantri seperti pada pembelian tiket paket wisata. Setelah tiket diperoleh, bisa langsung menuju kereta untuk menyeberang ke pulau sentosa. Tiket permainan di Sentosa Island cukup mahal untuk satu permainan, jadi lebih baik pilih yang paket saja. Dalam 1 paket sudah terdiri dari 3-4 
permainan, dan kalau dihitung-hitung memang jauh lebih murah dibanding tiket satuannya. Dan paket yang lumayan terjangkau kocek yaitu paket NOON PLAY PASS. Dimana paket ini bisa memilih 4 permainan dari 13 permainan yang tersedia. Karena kami datang pada hari minggu, jadi dikenakan tiket weekend & public holiday yaitu S$ 39.90 (adult) dan S$ 33.90 (child). For more information, check this site http://www.sentosa.com.sg/en/whats-on/promotions/sentosa-play-pass/
Di Imbiah Station, dapat berjalan jalan ke berbagai wahana wisata seperti Butterfly Park & Insect Kingdom, Cable Car, Images of Singapore, Merlion Walk, Nature Walk, Sentosa 4D Magix, Sentosa CineBlast (Desperados), Sentosa Luge & Skyride, Sentosa Nature Discovery, The Merlion dan Tiger Sky Tower.
Permainan yang kami pilih ada 4 yaitu Sentosa 4D Magix, Tiger Sky Tower, Sentosa Cineblast, Unlimited Skyrides. Lagi lagi kami harus menunggu, ternyata tiket baru berlaku mulai jam 2.30 PM - 7 PM (T_T), huuh lama banget, 1 jam nunggu, panas lagi udaranya.
Sentosa Luge & Skyride
Akhirnya tiba juga jam 2 siang =D. Permainan  pertama yang kami jajal yaitu Skyrides. Hihihi :-D, sebenarnya permainan ini sudah saya tunggu-tunggu kalau nanti main ke Sentosa lagi. Mencoba andrenalin di ketinggian, hmmm bikin deg deg deg syeerrr. Neni,paling anti main beginian, tapi karena saya paksa-paksa, manut juga. Ada dua permainan yang dipilih yaitu Luge atau Skyride. 
Sentosa Luge adalah sistem self-mengemudi mobil di mana pengendara mengontrol kecepatan dengan mendorong sepasang setang bolak-balikPerjalanan luge berjalan menurunbergantung pada tarik gravitasi untuk bergerak dan berjalan 650 meter.

Walhasil, kami pilih Skyrides Unlimited,karena kami tidak pilih permainan Luge, jadi kami bisa berulang kali naik Skyrides Unlimited sampai mabok =). Kalau mau jujur,saya phobia ketinggian juga, tapi karena pengen banget naik meskipun sempet panas dingin juga :-D. Neni udah komplain aja, nggak mau naik lagi. Tapi pas naik ke-dua kalinya, hmmmm langsung menikmati, berani foto-foto, meskipun rada gemeteran :). Sekitar 15 menit untuk melayang santai  naik dan menurun, perjalanan yang membawa ke atas puncak-puncak pohon :). Sentosa Skyride merupakan kereta gantung dalam bentuk kursi yang dapat dinaiki keatas bukit atau menuruni bukit. Biasanya dari posisi puncak bukit akan mendapatkan hadiah foto dari wahana. Dengan menggunakan sentosa skyride, kita dapat melihat pemandangan menaik ke arah kota atau ke arah laut. Sentosa Luge and Skyride merupakan daya tarik utama di Sentosa Island. Waktu (jam) operasi dari wahana ini sejak pukul 10 am sampai malam hari sekitar jam 9.30 pm. Jam operasional itu sama untuk setiap harinya, termasuk pada akhir minggu (weekend) dan hari libur nasional.


Dari Skyride, kami kemudian jajal nonton CineBlast dan Sentosa 4D Magix. Karena tempatnya berhadapan depan belakang. Kedua permainan ini tidak jauh berbeda, hanya seprti dibioskop saja, paling yang membedakan hanya efek dari nontonnya aja :-).
Sentosa 4D Magix merupakan tontonan film interaktif dengan efek 4 dimensi. Disini menceritakan tentang bajak laut dan disajikan secara komedi. Sebelum ke studia 4D Magix para antirian terlebih dahulu disuguhkan dulu dari celotehan si pembajak laut mirip Pirates Caribian-nya Jhonny Deep :-D yang ditampilakan seukuran televisi dinding. Kemudian kami diberikan kacamata 4D satu persatu. Durasinya sekitar 30 menit. Memang ketika menonton film ini serasa nyata di hadapan mata, Dilengkapi dengan built-in speaker serta efek lingkungan seperti fitur air, getaran tempat duduk, ticklers kaki dan shaker dasar. Dan efek tersebut mengikut gerakan film-nya, seperti merasakan angin bertiup di wajah kita . Katanya Sentosa 4D Magix Teater adalah yang pertama di Asia Tenggara. Ya beda tipis lah kaya Keong Mas TMII Jakarta :).
Sentosa CineBlast atau Extreme Lodg persis sama seperti nonton Extreme Lodg di Dufan-Ancol. Ngga jauh berbeda, baik tampilannya juga jalan cerita, persis sama. Yang beda cuma tempat duduknya aja. Kalau di Sentosa, tempat duduknya seperti kendaraan mobil dan berkapasitas 6 orang per-mobil. Tapi tetep goyangannya sama :-D. Agak nyesel juga sih nonton ini. Tadinya kami pikir Extreme Lodg-nya lain dari yang lain. Tapi ternyata sama aja, nggak bisa teriak-teriak juga, karena saya terpisah dengan Neni, dan yang duduk disamping saya, asyik dengan pasangannya. 

Huh, enggak banget deh :-( . Durasinya sama sekitar 30 menit. CineBlast menggabungkan naik 'roller coastervirtual dengan proyeksi layar lebar berdefinisi tinggiDuduk di dalam unit siklon yang dipasang pada sistem 6-sumbu, Merasakan kegembiraan terbang ke puncak gunung tertinggi, sensasi mulas perut mengalir deras ke lembah terdalamdan kegembiraan mencengkeram dan melemparkannya ke arum jeram. Nikmatin perjalanan sebongkah kayu dari hulu sampai hilir =D.
Tiger Sky Tower
Atraksi terakhir yaitu Tiger Sky Tower. The Tiger Sky Tower di Sentosa Island adalah menara observatorium tertinggi di Singapura dan memberikan pandangan 360 derajat panorama Singapura pada 110 meter diatas permukaan tanah. Atraksi ini memiliki kapasitas 72 orang dalam kabin yang ber-AC. Kemudian tower mengelilingi  selama 15 menit. Dan akan dibuat kagum dengan pemandangan indah saat mencapai puncak menara. Melihat semua pulau Singapura dari sudut ini dan menarik. Pada siang hari, bahkan dapat melihat Indonesia! Sangat bagus untuk mengambil gambar foto :)

Dari Sentosa Island jam 6.30 PM, balik ke penginapan. Karena kunci kamar sudah ditangan, jadi kami langsung menuju kamar yang letaknya terpisah dari tempat bar-nya. Jaraknya hanya 10 meter saja. Mungkin biar tidak terganggu untuk para penghuni kamar hostelnya. Barang bawaan kami sudah ada didalam kamar. Mungkin karena jam bar-nya sudah buka dari jam 2 siang, jadi barang bawaan kami sudah dipindahkan didalam kamar. Hmmm, cukup lumayan lah kamar tidurnya, satu bed untuk berdua, dengan AC model jadul , karena bentuknya yang besar dan anginnya yang dingin banget :-D. Sebenarnya agak sempit,tapi inilah hostel yang paling murah di sini, tapi lumayan kamar kami dekat dengan dapur dan kamar mandi, dengan jendela yang selalu terbuka, jadi mau santai-santai sambil ngopi juga enak aja karena viewnya langsung kelihatan :), yang penting bisa buat tidur.

Untuk cari oleh-oleh, kami pergi ke Little India, karena ditempat ini menjual berbagai macam barang dengan harga yang relatif murah. Jam 7.30 PM, kami ke Little India dengan tujuan ke Mustafa Center. Kami menggunakan MRT untuk lebih cepat. Kali ini saya ingin membeli baju khas India untuk keponakan saya yang masih balita :). 

Jam 8 PM kami sampai di Little India Station. Dan, kami terkejut ketika keluar dari stasiun, yang ada di hadapan kami adalah kumpulan para lelaki kulit hitam, orang India semua. Saya dan Neni sampai heran, apa kami yang salah keluar stasiun, tapi sudah benar keluar Little India Stasiun. Memang seharusnya kami berhenti di Ferarr Park Stasiun karena jaraknya lebih dekat dari pusat perbelanjaan.  Tapi perjalanan harus dilanjutkan. Dengan pede-nya kami berdua jalan diantara kerumunan kaum laki-laki India berkulit hitam. Ngga tahu juga ada apa di hari itu (Minggu malam senin), mungkin mereka sedang ada acara tradisional atau apa. Karena di sepanjang jalan yang kami lalui sampai pusat perbelanjaan tidak ada kaum wanita kalaupun ada hanya 1-2 orang itupun ada yang mendampingi. Disepanjang jalan hanya ada kaum laki-laki yang memenuhi setiap sudut jalan, dan rata-rata mereka hanya bergerumul di jalan, bertransaksi, mengobrol, berbelanja. Aduh, kaya buruh keluar dari pabirik, jubleg  di jalan :-D. Tapi, alhamdulillah tak satupun dari mereka yang jahil selama kami jalan berdua. Saya dan Neni hanya pegangan tangan aja, paling nanya kalau perlu aja. Lumayan serem juga sih, apalagi malam hari pas kejadiannya. 

Alhamdulillah sampai juga di pasar Little India, aman dah sekarang =D. Pasar ini buka 24 jam, jadi bisa puas jalan-jalan sambil hunting barang-barang buat buah tangan. Tempat yang terkenal salah satunya adalah Mustafa Center, semacam mall yang menyediakan berbagai macam kebutuhan warga India di sini. Harganya juga cukup murah dan barang-barangnya sangat lengkap. Setelah dapat barang yang dicari, ngga terasa udah jam 11 malam. Karena jam MRT hanya sampai jam 11.30 PM, jadi kami harus lekas balik ke penginapan. Stasiun yang terdekat yaitu Ferrar Park Stasiun.
  • Hari Terakhir (HOP-ON HOP-OFF TOUR - Changi Airport - Back to Jakarta)
    Di hari terakhir, kami hanya punya waktu sampai jam 1 siang, karena jam check out penginapan  hanya sampai jam 1. Jadi kami pikir lebih baik mengambil trip untuk berkeliling kota Singapura.   Setelah searching trip, kami pilih Hop-On Hop-Off SightSeeing, karena lebih singkat waktunya hanya sekitar 1 jam perjalanan. Dan untuk menuju ke tempat penjualan tiket-nya yang terdekat ada di Suntec City.

    Jam 9 pagi, kami berangkat ke Suntec City. Sekitar 1 jam kami berkeliling Suntec City, karena untuk menemukan counter-nya agak sedikit sulit. Saya juga lupa, karena harus mengikuti petunjuk arah yang tertera :). Akhirnya ketemu juga counter dengan nama FunVee City Tour. Disini ada tiga pilihan yaitu FunVee City Tour with Singapore Flyer, FunVee City Tour with MBS Voucher dan 1 Day FunVee City Tour (Hop On Hop Off). Karena kami hanya punya waktu 2 jam lagi, jadi kami pilih Hop On Hop Off Tour seharga S$ 19.90/orang.  Untuk lebih lengkapnya bisa buka di sini www.citytours.sg

    Beruntung kami tidak harus menunggu lama, karena pas 10 menit bus kami datang. Karena bus berhenti tidak di depan Suntec City,jadi kami harus keluar, menunggu di depan jalan besar, dan tidak boleh sampai ketinggalan, bisa lama lagi nunggu bus-nya :). Lucunya, waktu nunggu busnya di jalan raya, karena kami ngga tahu bedanya bus Hop On Hop Off dengan bus Duck Hippo, dan yang ada di pikiran kami semua busnya sama warnanya orange. Ketika bus datang, salahnya kami juga ngga merhatiin kalau ternyata masih rambu berjalan, pokoknya bus orange aja motif rame :-D. 

    Bak kayak di Jakarta, "stop,stop Sir" :) mungkin si supir juga ngeliat 2 cewek yang lari-lari ngejar bus. Dibukalah sama si sopir, saya sama Neni cuma nyengir aja, karena setelahnya si supir nge-dumel  english karena kami nekad naik bus pas rambu masih berjalan. Kata si supir, dia bisa kena tilang karena menaikkan penumpang di jalan raya, sorry Sir =D. Ditambah lagi bus yang kami naikin salah, karena langsung balik ke pangkalan, terpaksa kami harus nunggu dulu di pangkalan bus sampai si supir selesai istirahat, ada mungkin 30 menit. Beruntung si supir yang kami tumpangi mau berbaik hati mengantarkan kami kembali ke tempat Bus Hop On Hop Off berhenti, dan kami bisa bertukar bus sesuai dengan tiket yang kami beli.

    Singapore city Hop-on Hop-off tour adalah cara terbaik untuk berkeliling kota Singapura. Perjalanan wisata sekitar 1 jam, dan temukan Singapura dalam berbagai warisan etnis, budaya dan sejarah. Tidak hanya itu, selama perjalanan setiap tempat yang dilalui sudah diberikan penjelasan secara otomotis dengan machine information yang berbahasa Inggris,jadi tidak ada tourguide orang-nya selain si supir aja :). Tempat-tempat  yang dilalui seperti sepanjang jalan di China Town, Kampung Glam, Little India, monumen keagamaan, ruko-ruko kuno dan tempat lainnya. Brosur informasi sudah tersedia lengkap di dalam bus, dan bebas untuk duduk dimana saja. Tapi, menurut saya paling enak duduk di tingkat 2 karena tidak ada penutupnya dan lebih mudah untuk mengambil gambar, karena pengambilan foto ya sambil jalan bus-nya, jadi ya asal jepret aja :-D.  Gambar-gambar di kiri-kanan adalah beberapa gambar yang berhasil saya ambil foto :)

    Alhamdulillah-nya pas jam 1 sudah selesai berkeliling. Jadi bisa langsung pulang ke hostel dan siap-siap untuk ke bandara. Setelah selesai packing, sempetin makan mie rebus siap saji buat berdua, setelah itu baru nyerahin kunci ke pemilik hostel. Mampir sebentar di pasar Chinatown. Meskipun sudah bolak-balik nge-lewatin :). Kalau mau hunting souvenir, disini dapat dijadikan referensi untuk berbelanja. Berbagai barang tradisional dan modern dari aksesoris pakaian yang unik dan fashion sampai masker opera jalanan dan ornamen buatan tangan. Oya, ada banyak situs menarik untuk dikunjungi di sini. Pertama-tama, Chinatown Heritage Center yang
    menampilkan sejarah dan warisan. Mempelajari asal pemukim China datang dan tentang mereke membuat rumah-rumah yang indah. Ini dapat terlihat dari bangunan Rumah Toko di sepanjang jalan pasar ini. Nikmatin juga food street disni :).
    Dan pada malam hari, pasar malam (Chinatown Night Market) bertambah ramai dan semakin  terang dengan lampu-lampu lampion yang menghiasi pasar, barang-barang budaya yang menarik mata. Chinatown night market hanya buka sampai jam 12 malamUntuk ke Chinatown Herritage Centre dan Chinatown Night Market mudah diakses melalui Chinatown stasiun. For more information in this site http://www.visiting-singapore.com/chinatown.html

    Selama 4 hari, memang kami tinggal di daerah Chinatown baik saat di Kuala Lumpur maupun di Singapura). Ada beberapa perbedaan yang kami lihat, khususnya untuk komunitasnya. Kalau Chinatown di Kuala Lumpur, komunitas china-nya berbaur dengan komunitas lainnya seperti India, Malaya atau warga asing lainnya. Hampir  tidak kelihatan seperti chinatown, karena setiap tempat tidak terlalu kelihatan khas China, terkecuali food street yang berada di sepanjang jalan.
    Sedangkan Chinatown di SIngapura, terlihat sekali komunitas yang terkotak-kotak. Jika datang ke daerah Chinatown, yang dilihat adalah komunitas berkulit putih yaitu warga chinese-nya sendiri. Kalaupun ada komunitas India, itupun sebagai minoritas. Dan kalau pegi ke Little India, yang ditemui adalah warga kulit hitam. Jadi seperti mereka sudah punya batas masing-masing antara komunitas mereka. Tapi tetap warga china disini kental dengan budaya, dan tradisi mereka. Seperti hotel yang kami tempat di hari ke-dua. Mungkin karena pemiliknya orang china, jadi ornamen yang ada di sekeliling hotel lekat dengan tradisi china seperti tempat untuk sembahyang.

    cemilan Delifrance
    Tiba di bandara Changi Airport jam 3 sore. Sayang, sudah ngga sempet untuk hunting coklat lagi di sini, karena tinggal 30 menit lagi boarding pass. Belum makan siang juga :-(, lihat-lihat kami tertarik untuk beli kue "Delifrance", hmmm kelihatannya menggoda cemilan ala France ini yummy :-D. Saya beli 3 macam rasa yaitu mixed fruit tart (S$ 3.20), mini paris brest (S$ 1.35, dan butter croissant (S$ 1.95). Soal harga, saya rasa standar dengan jakarta, minimal sekitar Rp 7000/satuan. Rasanya juga sangat enak :). Website-nya ada di situs ini www.delifrance.com.sg

    Neni & Nuny
    Untuk balik ke Jakarta, kami mengguanakan jasa penerbangan Jet Star. Seperti biasa, keterlambatan hampir 1 jam menunggu. Meskipun pesawat ini kepunyaannya Australia, tapi pramugari dan pramugaranya kok ngga bule-nya :-D, mungkin lebih tepatnya India atau Malaya, karena warna kulitnya coklat manis :). Saya dan Neni pikir, wah bakalan lebih seger dari sebelumnya, tapi ternyata sama aja :), masih cinglong Air Asia :) Alhamdulillah, kami tiba di Jakarta jam 5.30 sore, kemudian ke Hoka-hoka Bento, untuk makan sore,sudah lapar :-). 

    Nikmatnya memang menjelajah suatu negeri, seperti membaca sebuah sejarah. Tidak hanya pengalaman yang didapat, tapi mempelajari banyak hal seperti budaya, bahasa, warna kulit ,  apalagi jika kita berinteraksi secara langsung dengan orang-orang sekitarnya, menunjukkan bahwa dunia itu memang penuh dengan warna. Kejadian-kejadian yang tidak biasa, akan menjadi pengalaman yang tidak terlupakan. Ketemu lagi di cerita berikutnya. Have a nice trip ^_^

    Comments

    Popular posts from this blog

    Mengurus Visa China Ternyata Hanya 4 Hari!!

    Travel plan saya selanjutnya adalah mengunjungi Shanghai, Cina. Untuk dapat mengunjungi Cina, tentunya harus siap dengan visa-nya. Nah, saya mau berbagi sewaktu saya mengurus visa China :-) fresh bulan April 2012 dan ternyata sangat mudah dan simpel. Karena baru pertama kali mengurus visa sendiri, jadi saya sangat interest sekali searching informasi. Untuk website resminya bisa klik disini VISA FOR CHINA . Sebenarnya persyaratan untuk mengurus visa China tidak terlalu banyak, yuk follow my feeds dibawah ini ;-) Buka website resminya, pelajari visa apa yang mau kamu ambil dan tujuannya untuk apa, lihat di sini JENIS-JENIS VISA CHINA & PERSYARATAN  Kalau saya tujuannya untuk traveling biasa, jadi saya ambil Tourism and family visit visa (L-Visa) Isi formulir permohonan dengan lengkap , kamu bisa download  VISA APPLICATION FORM atau bisa langsung APPLY ONLINE . Kalau saya pribadi, sudah apply online, jadi isi data via online, setelah data lengkap dan tersimpan, ot

    4 Rekomendasi Tempat Wisata Belanja di Shanghai

    Wisata belanja di Shanghai memang tidak ada habisnya. Namun, yang paling membuat saya tertarik adalah market-market tradisionalnya, sangat unik dengan berbagai macam jajanan pasar. Berikut ini saya akan berikan  tempat belanja yang berhasil saya kunjungi selama di Shanghai yang bisa jadi referensi teman-teman. Mari follow my journey  di bawah ini ya :) Nanjing Road Nanjing Road merupakan pusat jalan perbelanjaan utama di Shanghai. Ini jalan yang panjang hingga beberapa kilometer yang saling terhubung. Terdiri dari Nanjing Rd Timur dan Nanjing Rd Barat. Nanjing Rd Timur paling dekat dengan The Bund, sedangkan Nanjing Rd Barat dekat dengan People's Square. Pada siang hari, Nanjing Road penuh menggeliat dengan riuhnya para pengunjung. Outlet-outlet disepanjang jalan menawarkan merek-merek terkenal yang tak terhitung jumlahnya dengan kualitas yang bagus tentunya. Nanjing Road memang pusat perbelanjaan modern dengan tetap menyajikan konsep tradisional. Terbukti dengan ma

    Pengalaman Buyback LM di Butik Emas Gd. Antam Simatupang

    Yang pertama memang selalu terasa spesial. Hari ini ceritanya melepas logam mulia pertama yang saya beli tahun 2017. Hasil nabung dari sisa gaji bulanan, di belikan LM. Ngga punya pengalaman beli-beli LM, dan berujung beli online di website toko perhiasan. Logam mulia klasik yang sertifikatnya masih terpisah, seberat 10 gram, seharga Rp 5.698.000,-. Itupun masih numpang simpen dulu di toko karena masih dapat free brankas, dan baru dikirim satu bulan kemudian via JNE.  Ngga berasa udah 5 tahun aja, ini LM bersemayam di laci lemari. Masih terbungkus dalam amplop hijau diselimuti lembar kuitansi pembelian. Sebenarnya belum butuh-butuh amat untuk menjual LM, tapi mengingat mau buat modal usaha. Setelah dipandang, dipikir dan diputuskan, harus rela melepas LM pertamaku dari genggaman🥺. Browsing kira-kira dimana tempat yang oke buat buyback LM. Kalau mau gampang, bisa aja sih jual di toko emas atau butik jewellery. Pernah iseng tanya ke toko emas (yang ngga jualan LM), eh malah LM-nya dihar

    Nabung di Bank BRI, Kena Pajak!!

    Disini saya mau berbagi tentang pengalaman saya menabung di BRI beberapa bulan kemarin, karena saya pikir menabung di bank pemerintah seperti BRI, tidak ada banyak potongan yang macam-macam. Sebelumnya saya menabung di Bank Muamalat Syariah yang sebenarnya sudah cocok sekali dan tidak banyak memberikan potongan kepada nasabah kecuali untuk biaya administrasi yang relatif masih dibawah Rp 10ribu. Tapi karena desakan orangtua untuk di pindah ke bank pemerintah, akhirnya saya memutuskan untuk membuka rekening di Bank BRI dekat kantor saya. Pembukaan rekening saya dengan setoran Rp 600ribu. Masih di bulan yang sama,saya mentransfer setoran ke rekening BRI sebesar Rp XX.000.000,- (maaf off the record). Pada bulan berikutnya, saya mendapatkan bunga bank sebesar Rp 28.036,-. Dan saya cukup kaget ketika saya mengetahui tabungan saya dikenakan pajak yang tidak ada ketentuannya berapa persen. Yang terpotong saat itu pajaknya Rp 5.607,- belum lagi potongan administrasi sebesar Rp 10ribu.

    Review Oli X-Ten 10W30 Matic Untuk Vario 150

    Buat kamu yang sedang cari review oli X-Ten 10W30 Matic untuk Vario 150, pas banget baca informasi ini. Kali ini saya ingin berbagi informasi penggunaan dan ulasan pemakaian oli X-Ten 10W30 Matic. Testimoni penggunaan oli ini tentunya berasal dari pengalaman saya pribadi. Produk oli saya gunakan di motor Vario 150 keluaran tahun 2018. Untuk menjaga performa Honda Vario 150cc, tentunya harus rutin melakukan perawatan. Mulai dari mengganti oli tepat waktu hingga memilih oli yang tepat. Kali ini saya ganti oli di Planet Ban yang berlokasi di Jalan Akses UI Kelapa Dua, Depok. Kebetulan dekat dengan area tempat tinggal.  Sebenarnya ini kedua kalinya saya ganti oli di sini. Yang pertama sudah mencapai 4.000an kilometer. Kalau mengacu dari waktu pergantian standar oli X-Ten bisa lebih lama hingga 2x lipat dibandingkan oli biasa, bisa ganti oli setiap kurang lebih 5.000 km. Tapi, tetap saya ganti buat menjaga performa mesin motor.  Spesifikasi Oli Nama Produk : XT - 30 Matic Viskositas: SAE 10

    16 Things To Do In Shanghai (Part 1 - Sightseeing Shanghai)

    Salah satu tujuan trip untuk solo traveling saya yang pertama adalah Shanghai, China. Satu minggu, saya habiskan waktu hanya di kota Shanghai, dan memang tidak membuat itenary untuk mengunjungi kota lain seperti Beijing. Mungkin saya ingin lebih dekat dengan kota Shanghai, sebagai kota Metropolis dari China. Untuk penerbangan ke China, saya menggunakan Singapore Airlines,dengan tujuan Pudong International Airport. Keberangkatan pagi hari jam 09:10, transit di Singapura, dan berlanjut jam 13:00 menuju Shanghai. Lama perjalanan Singapura-Shanghai sekitar 4 jam 45 menit. Tiba di Shanghai sekitar jam 7 malam. Sedangkan kembali ke Jakarta, saya ambil keberangkatan malam hari jam 19:10 tiba di Singapura jam 01:00 dini hari. Hanya saja, transit di Singapura agak lama 5 jam, jadi lumayan buooseenin. Berlanjut penerbangan ke Jakarta pagi jam 07:00, delay satu jam dari awal jadwal 05:00 Sedangkan untuk budget cost sendiri, rasanya bukan ala backpacker :-D

    Yuk Kurangi Sampah Sendiri Dengan Konsep 7R

    Rumah tangga menjadi produsen sampah terbesar di Indonesia. Berdasarkan data riset Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tahun 2019 menunjukkan jumlah sampah nasional mencapai 175.000 ton/hari, dengan sumber sampah 48% didominasi berasal dari rumah tangga. Multidimensi persoalan sampah menjadi kendala dalam pengelolaan  sampah di Indonesia. Sebut saja faktor perilaku masyarakat yang belum peduli pentingnya pengelolaan sampah, masalah sampah plastik yang kian mengancam, keterbatasan fasilitas pemerintah daerah dalam pengelolaan sampah serta kurang maksimal karena tidak ditangani oleh professional yang ahli di bidang persampahan.  sumber data riset KLHK Bijak kelola sampah  harus ditanamkan mulai dari diri sendiri. Setiap individu wajib memiliki semangat peduli lingkungan bahwa  sampahku adalah tanggung jawabku . Sehingga mampu mengimplementasikan bijak kelola sampah di kehidupan sehari-sehari. Saya mencoba menerapkan konsep 7R (reth

    Weekend Banking BCA KCP Grand Indonesia

    Bagi nasabah BCA,layanan weekend banking sangat membantu dalam memudahkan nasabahnya melakukan transaksi di hari Sabtu dan Minggu. Waktu itu saya menggunakan layanan ini untuk pembukaan rekening baru. Layanan weekend banking BCA diwilayah Jakarta Selatan & Jakarta Pusat hanya dilayani di dua lokasi,yaitu KCP Grand Indonesia dan KCP Pondok Indah Mall. Layanan Weekend Banking ini buka setiap Sabtu dan Minggu (Kecuali hari libur) dari pukul 10.00-15.00 WIB.  Untuk itu, saya memilih mendatangi kantor BCA di Grand Indonesia yang masih dekat dengan kantor. Hampir saja saya salah tujuan lokasi Bank BCA. Karena layanan weekend banking BCA bukan berlokasi di Menara BCA(tepat di depan jalan utama Grand Indonesia), tapi berada di Grand Indonesia Westmall Lantai LG. Sayangnya, saya tidak bisa melakukan pembukaan rekening baru, karena kartu identitas saya beralamatkan di Depok. Layanan pembukaan rekening baru pada saat weekend hanya melayani pembukaan rekening dengan kartu identitas wil

    16 Things To Do In Shanghai (Part 2 - Sightseeing Shanghai)

    Pada Part 1 yaitu tempat-tempat menarik untuk dikunjungi selama di Shanghai , saya sudah memberikan 5 tempat menarik di Shanghai. Nah, berlanjut di Part 2, masih sama, rekomendasi tempat-tempat menarik seperti temple, mesjid, garden, dan gedung tertinggi, dan arena. Follow my journey  di bawah ini ya 😄  6. Yu Yuan Garden and Bazaar Yu Yuan Garden adalah taman paling terkenal di Shanghai. Terletak di jantung Kota Tua Shanghai, dan salah satu tempat wisata paling menarik dan menjadi pusat kunjungan para turis di Shanghai.  Dekat dengan Yu Yuan Garden dapat ditemui pasar dengan sederetan outlet-outlet, rumah makan, yang menjual berbagai macam produk, mulai dari souvenir, pakaian, makanan khas, dan lain-lain. Suasananya rame betul, belum lagi bangunan-bangunan sekitar pasar yang terlihat sangat klasik khas tradisional China. Harga souvenir di sini relatif murah, mulai dari harga 5 RMB-90 RMB tergantung dari jenis souvenir. Untuk produk baju harganya bisa diatas 100 RMB.