Skip to main content

4D3N Backpacking Malaysia Singapore Part 1 (Living in Chinatown Kuala Lumpur)

Setelah menyesuaikan waktu perjalanan dengan jadwal libur kami. Saya bersama sahabat saya, Ms. Neni berencana untuk  melakukan backpacking kembali. Tempat yang kami tuju masih dekat yaitu Malaysia dan Singapura. Perjalanan selama empat hari, kami mengunjungi Malaysia 2 hari 2 malam, dan Singapore 2 hari 1 malam. Ada banyak cerita menarik yang dapat dibagikan, termasuk juga beberapa tips bagi yang ingin berjalan-jalan hemat,tapi ngga ketinggalan untuk berkeliling tempat-tempat menarik di negara tujuan.
    Nuny & Neni

  • Tiket Penerbangan Pulang-Pergi 
Untuk penerbangan kali ini saya menggunakan jasa penerbangan Air Asia dan JetStar. Seperti diketahui Air Asia adalah pesawat asal Malaysia, dengan memanfaatkan tiket promo-nya, lumayan bisa mengurangi budget travel. Meskipun kami harus berangkat 3 bulan sesudahnya dari sejak diberlakukannya tiket promo :). Untuk penerbangan Air Asia dengan rute Jakarta - Kuala lumpur (tiket Rp 279ribu include tax airport) dan Kuala lumpur - Singapura (tiket RM 75 atau sekitar Rp 217.500 include tax airport). Sedangkan Singapore - Jakarta, saya menggunakan Jet Star (tiket Rp 640ribu include tax airport). Total biaya yang dikeluarkan untuk tiket pulang pergi semuanya sekitar Rp 1.136.500,- .  Untuk pemesanan tiket dilakukan via online baik menggunakan credit card atau debit card pada bank yang sudah di tunjuk. Dan akan dikirim konfirmasi tiket melalui email,dan tiket dapat di print.
  • Hari Pertama (KLIA Airport - Swiss Inn Kuala Lumpur - Petailing Street)
Penerbangan kami pertama adalah ke Kuala Lumpur - Malaysia. Berangkat Jumat pagi sekitar jam 8.30  AM. Perjalanan sekitar 2 jam menuju Kuala Lumpur International Airport (KLIA). Keluar dari airport sekitar jam 10.45 AM. Untuk menuju pusat kota, kami menggunakan Star Shuttle Bus dengan harga tiket RM 8/seat dari Platfrom 3. Jarak tempuh ke pusat kota sekitar 1,5 jam. Hmmmm, lumayan jauh. Hampir sama kalau dari Bandara Cengkareng ke Pasar Minggu dengan Bus Damri 😊 

Swiss Inn
Agar tidak terlalu jauh dari tempat penginapan, kami turun di Sultan Road - Chinatown. Selanjutnya kami mencari penginapan yang sudah kami booking terlebih dahulu via email. Karena daerahnya cukup padat dan udaranya yang saat itu sedang panas-panasnya. Sungguh membuat kami berdua bingung juga, sampai kami mengelilingi satu puteran di daerah yang sama. Sudah 1 jam tempat penginapan juga belum ketemu. Karena sudah jam 3 sore, akhirnya kami memutuskan untuk makan siang dulu. Hmmm, pastinya sudah bisa ditebak :), tempat tujuan first lunch kami adalah KFC( Kentucky Fried Chicken), cepat saji dan simpel. Disini KFC udah kayak kacang goreng, di setiap tempat ada dan jaraknya berdekatan, termasuk juga MacDonald, StarBucks. Ngga jauh beda seperti di Jakarta =)

After lunch, kami melanjutkan lagi mencari tempat penginapan. Waktu itu kami booking Travel Hub Guesthouse. Benar saja, tempatnya jauh dan jalannya berliku pula. Sayang, kami harus membatalkan penginapan, karena tempatnya yang menurut kami kurang nyaman, baik fasilitas ataupun privasi, sangat berbeda dari website-nya. Pertama kali datang, yang menyambut kami adalah lelaki bule berbadan tinggi besar, kemudian penginapannya naik satu lantai, yang menginap kebanyakan para bule lelaki. Jadi kami memutuskan untuk membatalkan saja, dan mencari penginapan yang lain. 

Di daerah Chinatown banyak sekali penginapan murah, dengan rate untuk double/twin room hanya RM 50 (share bathroom,no breakfast).  Kebanyakan penginapan disini berbentuk ruko, bertingkat dan untuk ke penginapannya, kita harus naik 1 lantai baik dengan tangga atau lift, dan banyak juga penginapan yang sepi pengunjung, seperti yang saya sudah survey. Searching 2-3 kali penginapan, dan tidak ada yang cocok, hari juga sudah sore sekitar jam 5. Akhirnya kami memilih menginap di hotel berbintang untuk hari pertama. Dan esok harinya baru mencari penginapan yang lain. Untuk pertama, kami menginap di Swiss Inn, dengan rate double room sekitar RM 170/night (full AC, television, bathroom, refrigator, hairdryer plus breakfast) . Alhamdulillah, sahabat saya sangat baik sekali, saya hanya cukup membayar RM 50, dan selebihnya dia yang bayar. Kebetulan memang  Neni lagi capek berat sama kerjaan kantor, dan ingin istirahat yang nyenyak. Ya sudahlah, kami menginap di hotel :)

Setelah bersih-bersih diri dan istirahat sebentar. Sekitar jam 7.30 PM kami jalan-jalan ke pasar malam di Petaling Street. Oya, karena perbedaan waktu, di sini siang hari lebih panjang dari waktu malam-nya. Jadi,jangan heran kalau keluar diatas jam 7 PM masih terang benderang :). Alhamdulillah, jarak ke Petaling Street cukup dekat, jadi kami hanya tinggal berjalan kaki saja sekitar 5-10 menit. Tapi sebelumnya, kami mencari lagi penginapan baru untuk esok hari, karena kami di Swiss Inn hanya satu hari, dan lumayan untuk budget nginap-nya cukup besar jauh dari perkiraan budget travel yang direncanakan.

Petaling Street
Jalan Petaling atau lebih dikenal Petailing Street merupakan pusat jualan warga China (Chinatown) Kuala Lumpur yang banyak mengabadikan suasana tradisinya terutama sekali di waktu malam apabila para penjaja menggelar barang-barang jualan mereka di sepanjang jalan tersebut. Disini bisa mendapatkan segala macam barang yang berbau etnik chinese atau berbagai macam merchandise/souvenir/oleh-oleh dengan harga yang cukup murah, tapi syaratnya harus pintar menawar. Pasar malam di Petailing Street sama seperti Chinatown di Singapura atupun di Blok-M Jakarta :)

Petaling Street adalah tempat yang terbaik untuk mencari barang-barang bermerk yang palsu (counterfeit) seperti tas, sepatu dan jam tangan. Disini juga tempat yang tepat untuk mencari makanan chinese food. Masih ada banyak barang-barang lain yang bisa anda temukan di sini mulai dari mutiara, kaos, mainan dan asesoris-asesoris lainnya.

Little India
Menyusuri tidak jauh dari Petaling Street hanya beberapa menit saja, terdapat Kuil India Selatan yang dinamakan Sri Maha Mariamman. Kuil Hindu ini terletak di Jalan Tun H.S. Lee. Kalau malam hari, kuil ini terlihat cantik dengan warna-warni arca yang menghiasi kuil ini. Diluar kuil terdapat gerai-gerai yang menjual kalungan bunga jasmin yang  harum baunya dan pastinya khas dengan aroma India :). Sekitar jam 11 malam, kami kembali ke penginapan. Di sini jam 11 malam, jalanan sudah mulai sepi,dan banyak toko ataupun tempat makan yang sudah tutup. Berbeda dengan pasar malam di Little India Singapore yang tetap ramai sampai 24 jam. 

Hari pertama memang sangat melelahkan buat kami berdua, apalagi teman saya  Neni yang semalaman harus berkutat lagi dengan notebook dan tugas kantor-nya yang harus segera dikirim via email. Meskipun di hotel ada fasilitas WI-FI, ternyata ada hal penting yang tidak boleh terlupakan, yaitu tempat colokan kabel tiga lobang :). Karena inilah yang membuat  Neni kesulitan untuk men-charge notebook-nya, karena umumnya kabel yang digunakan menggunakan colokan 2 lobang. Meskipun dipinjamkan dari hotel jika diminta, tapi memang ada baiknya jenis colokan 3 lobang bisa dimasukkan dalam daftar packing :)
  • Hari Kedua (Petronas Twin Tower - Batu Caves - KL Aquaria - Petaling Street)
Petronas Twin Tower
Niatnya kami mengunjungi Petronas Twin Tower pagi-pagi untuk bisa mendapatkan tiket naik ke skybridge-nya. Hmmmm,tapi karena Neni bangun agak telat jam 8 pagi, bisa ditebak kami ngga bakalan dapat tiket. Meskipun saya sudah bangun awal,tapi ngga tega juga nge-bangunin Neni, karena dia tidurnya pules banget =]
Sebelum bersiap untuk berangkat. Alhamdulillah, di hotel disediakan breakfast yang makanannya enak banget =), dan susu kedelai serta orange juice yang segeerrrrr :). Yang paling mengesankan adalah teman makan pagi kami. Disini kami berkenalan dengan Misses dari Switzerland, usianya sekitar 50 tahun, beliau sedang tour travel bersama suaminya dari bulan Januari - April ke kota besar di Asia. Beliau sempat memberikan alamat rumahnya dan nomor telepon, kalau suatu saat nanti kami berkunjung ke Switzerland. Sayang, kami tidak sempat mengambil foto sebagai kenangan,karena beliau sudah buru-buru untuk melanjutkan travel bersama rombongan. Nama dan alamat sama Neni yang simpan, jadi tidak bisa dicantumkan disini namanya :(

Jam 9 pagi,kami lanjut ke Petronas Twin Tower dengan menggunakan taxi. Disini harga taxi cukup murah. Untuk pergi pulang dari  Petronas dengan taxi hanya sekitar RM 6-8, dengan tempuh sekitar 30 menit. Ini adalah cara yang efektif untuk ke Petronas. Dan sudah di duga, kami tidak kedapatan tiket skybridge :'(, antrian panjang dan jam antri sudah tutup dari jam 9 pagi, karena tiket yang diberikan terbatas dan gratis.  Jadi jika ingin mendapatkan tiketnya, usahakan datang lebih pagi. Hmmmm,gigit jari deh -__-". Akhirnya, bersenang-senanglah mangambil foto di pelataran gedung Twin Tower. 

Sebagai salah satu gedung tertinggi di dunia. Petronas Twin Tower berlantai 88 dengan struktur gedung kembar tertinggi, dan berdiri 452 meter. Keajaiban Twin Tower ini terletak di jantung kota Kuala Lumpur, yang digunakan sebagai gedung perkantoran, konferensi, taman dengan luas 50 hektar dan komple perbelanjaan kelas atas. Pada lantai ke-41 dan ke-42 (175 diatas permukaan tanah) disambung dengan Sky Bridge double-decker sepanjang 58 meter.

>>Baca yuk: Mengurus Visa China Ternyata Hanya 4 Hari!

Setelah berfoto ria kemudian jalan-jalan di sekitar Suria KLCC Mall. Seperti biasa cemilan yang wajib dibeli apalagi kalau bukan coklat :). Untuk membeli coklat sebagai buah tangan, bisa mampir ke gerai coklat "Coco Boutique" di Suaria KLCC. Variasi coklatnya memang lumayan banyak. Cocoa Boutique (butik kakao) adalah tempat untuk menikmati semua coklat yang benar-benar unik dan asli Malaysia. Durian coklat adalah jenis coklat yang paling banyak di cari  dan adalah coklat andalan buitk coklat ini karena cita rasanya yang unik.  Selain buat coklat, Anda juga bisa mendapatkan produk favorit lokal lainnya seperti tiramisu coklat, Espresso Coffee Dark Chocolate, Green Tea Chocolate, Sugar Free Milk Chocolate hingga Tongkat Ali Chocolate. Yang paling terkenal di sini adalah Coklat isi Duren, Ini harus dicoba !
Ada satu lagi tempat yang bisa dikunjungi di Suria KLCC yaitu Aquria Kuala Lumpur. Tadinya kami ingin mengunjungi tempat ini, tapi karena waktu yang mepet, dan harus segera balik ke hotel untuk check out.

Dragon Inn Premium Hotel
Jam 12 kami balik dari Petronas kembali ke penginapan. Siap-siap packing, check out sekitar jam 1 siang. Tempat penginapan kami selanjuntya adalah Dragon Inn Premium Hotel.  Alhamdulilah, penginapan kami yang baru berada tepat di depan jalan besar. Jadi relatif mudah untuk akses kendaraannya dan mudah di ingat tempatnya :) karena berdampingan dengan MacDonals dan pusat perbelanjaan. Di Dragon Inn ratenya lumayan murah dengan banyak pilihan room-nya.  Meski bukan bukan hotel berbintang, hanya hotel "biasa" =), tapi fasilitasnya kamar lumayan lengkap. Rate double/twin room yang kami tempati hanya RM 98 (bathroom, tv, full ac, no breakfast). Dan menurut saya, bathroom di Dragon Inn lebih baik dari di Swiss Inn, terutama untuk urusan tissu dan toilet. Karena di Swiss Inn, tissu bathroom-nya seperti kertas daur ulang yang berwarna coklat dan tipis, toiletnya tidak ada shower di bagian belakang. Sedangkan di Dragon Inn, tissunya berwarna putih dan agak lebih tebal, serta toiletnya disediakan kran shower untuk pembersih.
Lord Murugan (at Batu Caves)
Sesudah check in hotel, tujuan kami berikutnya adalah Batu Caves. Tempat wisata Batu Caves atau Gua Batu ini terletak persis di depan jalan raya. Dari pemberhentian bus, tinggal menyeberang sekitar 200 meter. Jadi seperti gunung yang berada di tengah kota :). Dari luar sudah tampak terlihat Patung setinggi 42.7m Lord Murugan. Patung ini diresmikan Januari 2006. Memang unik melihat patung ini,dan patung ini menjadi daya tarik wisatawan untuk berfoto.
Terletak sekitar 11 kilometer di utara Kuala Lumpur. Batu Caves adalah bukit kapur yang terdiri dari tiga gua besar dan sejumlah yang lebih kecil. Tempat ini paling sering dikunjungi wisatawan Kuala Lumpur. Dan dianggap sebagai tempat suci bagi umat Hindu di Malaysia.
Cathedral Cave atau gua utama adalah gua terbesar dan paling populer di Batu Caves. Di dalamnya terdapat beberapa rumah kuil Hindu 100 meter dibawah dengan tinggi langit-langit yang melengkung. Di kaki Batu Hill ada dua candi yaitu The Art 
Gallery Cave dan Museum  Cave yang terdiri dari patung-patung Hindu dan lukisan. Untuk melihat keindahan dari kuil-kuil di dalam gua utama ,dapat kita lalui dengan menaiki anak tangga. Bagi yang mau mencoba andrenalin di ketinggian, sebanyak 272 anak tangga siap untuk di daki yang akan membawa ke Gua Batu utama :). Dan hasilnya, huuff cukup melelahkan dan bikin berkeringat :(.  Foto di sebelah kanan, adalah pintu masuk dari gua utama. Didalamnya terdapat kuil-kuil kecil dibawah 100 meter, dan ruangan ini diterangi oleh cahaya siang dari beberapa lubang di langi-langit gua. Kuil-kuil tersebut terletak di sekitar pinggiran gua, dan patung-patungnya seperti alami menyatu langsung dari batu gua. Tak jauh dengan menaiki beberapa anak tangga, perjalanan akhir dari gua, akan dapat melihat langit cerah, tepat di atas kita berdiri. 

Untuk menuju Batu caves, kami menggunakan bus yaitu  Bus Nr 70 dan 349 yang berangkat dari Lebuh Pudu (di China Town) setiap 30 menit, setiap hari dari jam 7 AM - 9 PM. Harga tiket RM 2,5 Perjalanan sekitar 1 jam.

Sekitar jam setengah 4 sore, kami balik ke Chinatown dengan jalur bus yang sama. Dan berlanjut ke Aquaria KLCC menggunakan jalur MRT. Sesampainya di Suria KLCC, karena kami belum sempet makan siang, jadi kami makan sore dulu di The Coffe & Spice ^_^. Sebelumnya, yang membuat kami tertarik adalah buy 3 get 1 untuk makanan camilannya =).
Dan memang snack camilan yang mereka sajikan sama dengan camilan tradisional Indonesia. Seperti kue bugis, kue lapis/pepe, kue ketan, hanya saja ditampilkan lebih rapih, karena sudah ditempatkan perbungkus. Soal rasa tidak jauh berbeda, sebaliknya tetap lebih enak dan khas buatan Indonesia.
The Coffee & Spice

Menu yang kami pesan adalah Nasi Beriyani with Chicken (RM 11.90), Assam Laksa (RM 10.90), White Coffe (RM 5.30) dan Teh Tarik (RM 4.80). Menurut saya, menu yang kami pesan sesuai dengan harganya. Review kami, Assam Laksanya super jumbo, ukuran mangkok yang cukup besar, rasanya asem manis bumbu kuahnya seperti kari sangat segar, selain campuran mie terdapat juga potongan daging ikan didalamnya, sluurrppp yummy tambah berkeringat dengan white coffee-nya yang juga rasanya enak dan pas coffeenya :). Untuk Nasi Beriyani juga sangat mengenyangkan, selain nasinya yang memang berlemak tapi juga karena penghias nasinya yang terdiri dari ayam rendang, telur rebus, salad, kerupuk udang, dan sayuran berbumbu pedas. Nasi Beriyani with Chicken rasanya full of spices di setiap masakannya.

Cara ke tempat ini : Melalui terowongan yang menghubungkan stasiun ke Suria KLCC. Hanya berjalan lurus. Restoran dapat dengan mudah terlihat di kanan. 
Berjalan waktu: 1 menit
Alamat: C65, Concourse Floor, Suria KLCC
Operasi jam: 10:00-9:00 (terbuka setiap hari) 


Untuk RM11.90 sulit untuk menemukan makanan murah seperti ini terutama di pusat perbelanjaan seperti Suria KLCC. Jika berjalan-jalan dengan teman atau keluarga, The Coffee & Spice adalah tempat yang menyenangkan untuk hang out untuk beberapa hot coffe local dan makanan Malaysia dengan kualitas yang bagus.


KL Aquaria
Selesai makan sore di The Coffee & Spice, kami menuju KL Aquaria. Cukup sulit memang menemukan tempat ini karena berada di basement. Untuk mudahnya, ketika berada di pusat perbelanjaan Suria KLCC, ambil  eskalator ke basement KLCC Suria. Kemudian berbalik dan berjalan sekitar 25 meter dan akan terlihat tanda "Aquaria KL" di langit-langit. Belok ke kanan dan mengikuti terowongan panjang pejalan kaki sampai berada di parkir bawah tanah. Kemudian menyeberang parkiran mobil dan akan terlihat gerai makanan. Berjalan sekitar 25 meter ke kanan. Bingung ya @_@

Untuk tiket masuk KL Aquaria dibedakan menjadi tiket untuk Malaysia dan Non-Malaysia yaitu

- Dewasa Malaysia RM 28, - Anak-anak Malaysia RM 22, - Dewasa Non-Malaysia RM 38, - Anak-anak Non-Malaysia RM 26, - Senior Citizens usia 60 dan diatas 60 RM 18.  Untuk anak-anak harus didampingi dengan orang dewasa. Penjualan tiket sampai jam 7 malam. Jam buka KL Aquaria adalah dari jam 11 AM - 8 PM. 

KL Aquaria sebenarnya tidak jauh berbeda dengan Underwater Singapore. Dengan
space  yang sebenarnya tidak terlalu luas, namun di kemas dengan simpel dan menarik. Tempat ini sebetulnya tidak semuanya di huni oleh binatang yang hidup di air, tapi disini ada beberapa binatang darat seperti ular, jenis serangga, ataupun binatang pengerat. Memasuki area,ini yang pertama terlihat adalah sebuah ikan lele raksasa didalam sebuah aquarium yang besar.  Selain itu, diperbolehkan juga untuk menyentuh bayi dari ikan hiu pari namun dengan bantuan dari  petugas. Terdapat juga terumbu karang cantik multi-berwarna buatan tangan. Salah satu yang menarik di tempat ini adalah sebuah aquarium yang berbentuk silinder tinggi, didalamnya ada sebuah batang pohon,dan kumpulan ikan yang bergerak berputar mengelilingi batang pohon,seperti foto saya ini :).  Di KL Aquaria juga terdapat terowongan dimana dapat menyaksikan berbagai jenis ikan yang berenang  diatas terowongan melengkung sepanjang 90 meter, mungkin sekitar 15 menit untuk mengitarinya. Keluar dari area, akan dapat ditemui  tempat penjualan pernak pernik KL Aquaria yang beraneka macam, dan bisa dijadikan souvenir juga :)

Jelang malam hari, kami berdua melewatkan waktu sore di taman Suria KLCC. Taman Suria KLCC berada di luar mall  ditengah perkotaan dengan atraksi air mancurnya, dan merupakan tempat romantis serta pemandangan yang bagus dari gedung Twin Tower. Taman ini cukup luas dan unik.  Fitur yang mencolok dari taman ini adalah Symphony Danau yang terdiri dari dua air mancur yang terletak di pelataran luar Suria KLCC. Banyak sekali orang-orang yang berduduk santai disini ataupun hanya sekedar mengambil view dari atraksi air mancur dan pemandangan sekitarnya. Malam hari di sini begitu ramai dan dipenuhi cahaya lampu dari berbagai sudut tempat.


Sebelum pulang, kami berdua mampir sebentar ke Mall KLCC, karena kebetulan melewati pintu masuk mall dan langsung tertuju dengan pusat stand tas. Di sini nih teman saya Neni hunting tas barunya :), hampir satu jam cari yang cucok =). Karena pas kebetulan lagi banyak big sale, bermerk dan beragam. Soal harga, kalau dirupiahkan sebenarnya tidak jauh berbeda dengan di Jakarta, hanya sama memang kualitasnya di sini lebih bagus.

Habis hunting tas, langsung lanjut pulang naik taxi. Tadinya kami mau coba naik bus, tapi ternyata agak sulit juga, meskipun sudah tanya jurusan bus-nya, tetap saja bingung nunggunya dimana =D . Sampai dipenginapan sudah jam 8 malam. Istirahat, mandi dan sholat, jam 9 PM jalan-jalan lagi ke Petaling Street. Sekedar untuk lihat-lihat dan membeli beberapa souvenir untuk keluarga. Oya, karena di Petaling Street banyak juga yang menjual tas-tas bermerk black market. Kami coba untuk menawar harga. Ternyata harga yang ditawarkan si penjual sangat mahal sekali. Untuk satu buah tas tangan wanita harganya bisa RM 200 (atau seharga Rp 600ribuan), padahal modelnya juga biasa. Kami tawar untuk setengah harga juga ngga dikasih. Saran saya, kalau mau membeli barang-barang bermerk seperti tas ataupun jam tangan, lebih baik beli di Mall aja, karena harga-nya sudah sesuai dengan kualitas barangnya, bahkan bisa lebih murah dari pasar malam :). Jam 11 PM, balik dari pasar malam Petaling Street, karena jam 11 malam, banyak penjual yang sudah menutup daganngannya, paling yang masih ramai seperti tempat-tempat makan, dan jalanan juga sudah mulai sepi. 

Karena besok kami harus check out jam 5 pagi, alhamdulillah security di penginapan kami menawarkan jasa taxi untuk ke star shuttle station hanya saja tarifnya sedikit lebih mahal sekitar RM 15. Oya, sebelumnya kami juga ditawari oleh salah satu receptionis di penginapan, jika mau berkeliling menggunakan taxi ke tempat-tempat wisata, harganya sekitar RM 240 satu hari. Tapi kami tolak, karena sayang aja kemahalan dan tidak bisa berlama-lama di tempat wisata =D.


Ngga berasa tidur hanya beberapa jam, eh sudah jam 4 pagi, alhamdulilah dari semalam kami sudah packing barang, jadi hanya bersiap-siap diri aja. Jam 5 taxi sudah menunggu, kami check out menuju star shuttle station, karena penerbangan kami jam 7.20 AM. Jalanan menuju statiun bus sangat sepi, masih seperti malam hari. Kalau di Jakarta, jam 5 subuh sudah ada aktivitas warga, lain halnya dengan di sini. Waktu kami tanya jam berapa waktu subuhnya, kata si supir taxi, waktu sholat subuh sekitar jam 6 pagi, ternyata masih lama :).


Perjalanan ke stasiun bus sekitar 30 menit, karena memang jaraknya masih dekat. Alhamdulillah, bus tujuan kami belum berangkat, jadi kami tidak harus menunggu lama lagi. Kami menggunakan jasa Aerobus KL Sentral - LCCT dengan tiket RM 8/seat.

 Oya, berbagi pengalaman nonton tv lokal Malaysia Sambil leyeh-leyeh, kami nonton siaran TV Malaysia. Pencet-pencet pindah saluran berulang kali, haduh siarannya kurang menarik apalagi untuk televisi lokalnya, kayak TVRI Jakarta 10 tahun yang lalu, garing banget. Apalagi sinetronnya. Percaya nggak, lagu D'masiv dijadikan sontrek sinetron di Malaysia, hanya saja penyanyinya beda, suaranya aja yang agak mirip. Ada juga sinetron Indonesia yang diputar di televisi lokal Malaysia . Sinetron yang sudah lama banget di Indonesia zamannya Krisna Mukti sama Desi Ratnasari,disana baru diputar. Kalaupun ada TV Channel, film-nya juga lawas-lawas, film kartunnya juga ngga up to date, iklannya kebanyakan tentang kosmetik :-D. Paling yang agak menarik nonton siaran yang dari China :).

Comments

Popular posts from this blog

Mengurus Visa China Ternyata Hanya 4 Hari!!

Travel plan saya selanjutnya adalah mengunjungi Shanghai, Cina. Untuk dapat mengunjungi Cina, tentunya harus siap dengan visa-nya. Nah, saya mau berbagi sewaktu saya mengurus visa China :-) fresh bulan April 2012 dan ternyata sangat mudah dan simpel. Karena baru pertama kali mengurus visa sendiri, jadi saya sangat interest sekali searching informasi. Untuk website resminya bisa klik disini VISA FOR CHINA . Sebenarnya persyaratan untuk mengurus visa China tidak terlalu banyak, yuk follow my feeds dibawah ini ;-) Buka website resminya, pelajari visa apa yang mau kamu ambil dan tujuannya untuk apa, lihat di sini JENIS-JENIS VISA CHINA & PERSYARATAN  Kalau saya tujuannya untuk traveling biasa, jadi saya ambil Tourism and family visit visa (L-Visa) Isi formulir permohonan dengan lengkap , kamu bisa download  VISA APPLICATION FORM atau bisa langsung APPLY ONLINE . Kalau saya pribadi, sudah apply online, jadi isi data via online, setelah data lengkap dan tersimpan, ot

4 Rekomendasi Tempat Wisata Belanja di Shanghai

Wisata belanja di Shanghai memang tidak ada habisnya. Namun, yang paling membuat saya tertarik adalah market-market tradisionalnya, sangat unik dengan berbagai macam jajanan pasar. Berikut ini saya akan berikan  tempat belanja yang berhasil saya kunjungi selama di Shanghai yang bisa jadi referensi teman-teman. Mari follow my journey  di bawah ini ya :) Nanjing Road Nanjing Road merupakan pusat jalan perbelanjaan utama di Shanghai. Ini jalan yang panjang hingga beberapa kilometer yang saling terhubung. Terdiri dari Nanjing Rd Timur dan Nanjing Rd Barat. Nanjing Rd Timur paling dekat dengan The Bund, sedangkan Nanjing Rd Barat dekat dengan People's Square. Pada siang hari, Nanjing Road penuh menggeliat dengan riuhnya para pengunjung. Outlet-outlet disepanjang jalan menawarkan merek-merek terkenal yang tak terhitung jumlahnya dengan kualitas yang bagus tentunya. Nanjing Road memang pusat perbelanjaan modern dengan tetap menyajikan konsep tradisional. Terbukti dengan ma

Pengalaman Buyback LM di Butik Emas Gd. Antam Simatupang

Yang pertama memang selalu terasa spesial. Hari ini ceritanya melepas logam mulia pertama yang saya beli tahun 2017. Hasil nabung dari sisa gaji bulanan, di belikan LM. Ngga punya pengalaman beli-beli LM, dan berujung beli online di website toko perhiasan. Logam mulia klasik yang sertifikatnya masih terpisah, seberat 10 gram, seharga Rp 5.698.000,-. Itupun masih numpang simpen dulu di toko karena masih dapat free brankas, dan baru dikirim satu bulan kemudian via JNE.  Ngga berasa udah 5 tahun aja, ini LM bersemayam di laci lemari. Masih terbungkus dalam amplop hijau diselimuti lembar kuitansi pembelian. Sebenarnya belum butuh-butuh amat untuk menjual LM, tapi mengingat mau buat modal usaha. Setelah dipandang, dipikir dan diputuskan, harus rela melepas LM pertamaku dari genggaman🥺. Browsing kira-kira dimana tempat yang oke buat buyback LM. Kalau mau gampang, bisa aja sih jual di toko emas atau butik jewellery. Pernah iseng tanya ke toko emas (yang ngga jualan LM), eh malah LM-nya dihar

Nabung di Bank BRI, Kena Pajak!!

Disini saya mau berbagi tentang pengalaman saya menabung di BRI beberapa bulan kemarin, karena saya pikir menabung di bank pemerintah seperti BRI, tidak ada banyak potongan yang macam-macam. Sebelumnya saya menabung di Bank Muamalat Syariah yang sebenarnya sudah cocok sekali dan tidak banyak memberikan potongan kepada nasabah kecuali untuk biaya administrasi yang relatif masih dibawah Rp 10ribu. Tapi karena desakan orangtua untuk di pindah ke bank pemerintah, akhirnya saya memutuskan untuk membuka rekening di Bank BRI dekat kantor saya. Pembukaan rekening saya dengan setoran Rp 600ribu. Masih di bulan yang sama,saya mentransfer setoran ke rekening BRI sebesar Rp XX.000.000,- (maaf off the record). Pada bulan berikutnya, saya mendapatkan bunga bank sebesar Rp 28.036,-. Dan saya cukup kaget ketika saya mengetahui tabungan saya dikenakan pajak yang tidak ada ketentuannya berapa persen. Yang terpotong saat itu pajaknya Rp 5.607,- belum lagi potongan administrasi sebesar Rp 10ribu.

Review Oli X-Ten 10W30 Matic Untuk Vario 150

Buat kamu yang sedang cari review oli X-Ten 10W30 Matic untuk Vario 150, pas banget baca informasi ini. Kali ini saya ingin berbagi informasi penggunaan dan ulasan pemakaian oli X-Ten 10W30 Matic. Testimoni penggunaan oli ini tentunya berasal dari pengalaman saya pribadi. Produk oli saya gunakan di motor Vario 150 keluaran tahun 2018. Untuk menjaga performa Honda Vario 150cc, tentunya harus rutin melakukan perawatan. Mulai dari mengganti oli tepat waktu hingga memilih oli yang tepat. Kali ini saya ganti oli di Planet Ban yang berlokasi di Jalan Akses UI Kelapa Dua, Depok. Kebetulan dekat dengan area tempat tinggal.  Sebenarnya ini kedua kalinya saya ganti oli di sini. Yang pertama sudah mencapai 4.000an kilometer. Kalau mengacu dari waktu pergantian standar oli X-Ten bisa lebih lama hingga 2x lipat dibandingkan oli biasa, bisa ganti oli setiap kurang lebih 5.000 km. Tapi, tetap saya ganti buat menjaga performa mesin motor.  Spesifikasi Oli Nama Produk : XT - 30 Matic Viskositas: SAE 10

16 Things To Do In Shanghai (Part 1 - Sightseeing Shanghai)

Salah satu tujuan trip untuk solo traveling saya yang pertama adalah Shanghai, China. Satu minggu, saya habiskan waktu hanya di kota Shanghai, dan memang tidak membuat itenary untuk mengunjungi kota lain seperti Beijing. Mungkin saya ingin lebih dekat dengan kota Shanghai, sebagai kota Metropolis dari China. Untuk penerbangan ke China, saya menggunakan Singapore Airlines,dengan tujuan Pudong International Airport. Keberangkatan pagi hari jam 09:10, transit di Singapura, dan berlanjut jam 13:00 menuju Shanghai. Lama perjalanan Singapura-Shanghai sekitar 4 jam 45 menit. Tiba di Shanghai sekitar jam 7 malam. Sedangkan kembali ke Jakarta, saya ambil keberangkatan malam hari jam 19:10 tiba di Singapura jam 01:00 dini hari. Hanya saja, transit di Singapura agak lama 5 jam, jadi lumayan buooseenin. Berlanjut penerbangan ke Jakarta pagi jam 07:00, delay satu jam dari awal jadwal 05:00 Sedangkan untuk budget cost sendiri, rasanya bukan ala backpacker :-D

Yuk Kurangi Sampah Sendiri Dengan Konsep 7R

Rumah tangga menjadi produsen sampah terbesar di Indonesia. Berdasarkan data riset Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tahun 2019 menunjukkan jumlah sampah nasional mencapai 175.000 ton/hari, dengan sumber sampah 48% didominasi berasal dari rumah tangga. Multidimensi persoalan sampah menjadi kendala dalam pengelolaan  sampah di Indonesia. Sebut saja faktor perilaku masyarakat yang belum peduli pentingnya pengelolaan sampah, masalah sampah plastik yang kian mengancam, keterbatasan fasilitas pemerintah daerah dalam pengelolaan sampah serta kurang maksimal karena tidak ditangani oleh professional yang ahli di bidang persampahan.  sumber data riset KLHK Bijak kelola sampah  harus ditanamkan mulai dari diri sendiri. Setiap individu wajib memiliki semangat peduli lingkungan bahwa  sampahku adalah tanggung jawabku . Sehingga mampu mengimplementasikan bijak kelola sampah di kehidupan sehari-sehari. Saya mencoba menerapkan konsep 7R (reth

Weekend Banking BCA KCP Grand Indonesia

Bagi nasabah BCA,layanan weekend banking sangat membantu dalam memudahkan nasabahnya melakukan transaksi di hari Sabtu dan Minggu. Waktu itu saya menggunakan layanan ini untuk pembukaan rekening baru. Layanan weekend banking BCA diwilayah Jakarta Selatan & Jakarta Pusat hanya dilayani di dua lokasi,yaitu KCP Grand Indonesia dan KCP Pondok Indah Mall. Layanan Weekend Banking ini buka setiap Sabtu dan Minggu (Kecuali hari libur) dari pukul 10.00-15.00 WIB.  Untuk itu, saya memilih mendatangi kantor BCA di Grand Indonesia yang masih dekat dengan kantor. Hampir saja saya salah tujuan lokasi Bank BCA. Karena layanan weekend banking BCA bukan berlokasi di Menara BCA(tepat di depan jalan utama Grand Indonesia), tapi berada di Grand Indonesia Westmall Lantai LG. Sayangnya, saya tidak bisa melakukan pembukaan rekening baru, karena kartu identitas saya beralamatkan di Depok. Layanan pembukaan rekening baru pada saat weekend hanya melayani pembukaan rekening dengan kartu identitas wil

16 Things To Do In Shanghai (Part 2 - Sightseeing Shanghai)

Pada Part 1 yaitu tempat-tempat menarik untuk dikunjungi selama di Shanghai , saya sudah memberikan 5 tempat menarik di Shanghai. Nah, berlanjut di Part 2, masih sama, rekomendasi tempat-tempat menarik seperti temple, mesjid, garden, dan gedung tertinggi, dan arena. Follow my journey  di bawah ini ya 😄  6. Yu Yuan Garden and Bazaar Yu Yuan Garden adalah taman paling terkenal di Shanghai. Terletak di jantung Kota Tua Shanghai, dan salah satu tempat wisata paling menarik dan menjadi pusat kunjungan para turis di Shanghai.  Dekat dengan Yu Yuan Garden dapat ditemui pasar dengan sederetan outlet-outlet, rumah makan, yang menjual berbagai macam produk, mulai dari souvenir, pakaian, makanan khas, dan lain-lain. Suasananya rame betul, belum lagi bangunan-bangunan sekitar pasar yang terlihat sangat klasik khas tradisional China. Harga souvenir di sini relatif murah, mulai dari harga 5 RMB-90 RMB tergantung dari jenis souvenir. Untuk produk baju harganya bisa diatas 100 RMB.