Beberapa waktu lalu, saya traveling ke Malang untuk urusan pekerjaan. Biasanya saya selalu start dari Surabaya. Namun, kali ini ada jadwal yang mengharuskan saya berada di Malang untuk 2-3 hari. Saya kemudian memutuskan untuk mencari penginapan bunk-bed yang memang menyediakan kamar khusus perempuan. Melalui website Booking.com sebenarnya banyak sekali pilihan untuk hostel bunk-bed dengan harga yang relatif terjangkau sekitar Rp 60ribu hingga Rp 100ribu per malam. Tergantung dari kebutuhan traveler, apakah memang mencari lokasi yang strategis atau memang fasilitas hostel yang lebih baik.
Ketibaan kereta di Stasiun Malang masih sangat pagi. Jadi, saya pun tiba di Hostel juga lebih awal dari jam check in. Aksesnya menuju penginapan juga mudah. Cukup naik ojek online sekitar 10 menit dari Stasion Kota Malang. Pondok Backpacker Hostel tepat berada di depan jalan raya utama (disebelah kanan). Jadi, tidak sulit untuk menemukan penginapan ini. 
Berhubung saya tiba lebih awal, receptionist hostel belum dapat memperbolehkan saya untuk check-in kamar. Namun, tetap diperbolehkan memakai fasilitas hostel, seperti kamar mandi, wi-fi atau sekedar berisitirahat di ruang kantin. Karena waktu yang masih cukup lama sekitar 4 jam lagi baru bisa check-in. Saya diperbolehkan untuk menitipkan ransel di ruang recepsionist hingga kembali dari luar.
Setelah berkeliling ke salah satu tempat wisata di kota Malang. Saya pun kembali ke penginapan untuk segera check-in. Selesai melakukan pembayaran. Petugas hostel mempersilahkan tamu untuk mengambil toiletries yang tersedia di meja resepsionis yaitu shampoo sachet & sabun mandi (kemasan hotel). Memasuki pintu utama ke dalam area dormitory. Petugas hostel akan meminta pengunjung untuk mengganti sepatu dengan sandal yang sudah disediakan di rak sepatu/sendal. Hal ini untuk menjaga kebersihan lantai disepanjang area kamar. Di lorong yang cukup sedang untuk dilewati 2 orang, terdapat 3 ruangan dormitory. Untuk dormitory khusus perempuan berada di ruang belakang yang berhadapan dengan area bathroom & washroom. Dan bersebelahan dengan ruang santai nonton TV yang juga dijadikan tempat sholat. Memasuki area kamar bunk-bed female, memang tidak terlalu luas. Apalagi dengan adanya 5 tingkat bunk-bed didalam satu ruangan. Means, ada 10 bed yang tersedia diruangan dormitory female ini. Selain itu terdapat locker/tempat penyimpanan yang menurut saya cukup luas dan tinggi. Pas lah untuk menaruh ransel yang ukuran cukup besar. Untuk menjaga privasi, di tiap bed juga disediakn curtain. Sehingga traveler tidak harus merasa terganggu privasinya dengan tamu lain di dalam kamar. Fasilitas AC juga tersedia di dalam kamar, serta kipas angin. Mungkin karena posisi saya yang berada di bed bawah. Dan jangkauan kipas angin yang terhalang oleh bed atas serta AC yang juga kurang terlalu dingin. Jadi, saya masih merasa agak panas saat berada di dalam bed. But, so far, Kamar bersih dan rapi. Tiap bed disediakan satu colokan dan lampu tidur
Untuk bathroom & washroom, cukup untuk memfasilitasi kebutuhan tamu yang menginap. Dalam artian, tamu tidak perlu harus mengantri lama untuk sekedar bersih-bersih. Di hostel ini menyediakan 6 shared bathroom, dan diantaranya terdapat fasilitas hot water. Untuk Wi-Fi dapat digunakan di seluruh ruangan dan free of charge. Untuk dapur tersedia di bagian kantin. Jika ingin sekedar membuat kopi atau mie instant. Refill air mineral ada di bagian depan meja resepsionis. Untuk selimut atau handuk, tidak disediakan. Jadi, ada extra fee jika ingin menyewa handuk atau selimut. 
Dari Surabaya kembali ke Malang, saya melakukan booking yang ke-2 di Pondok Backpacker Hostel ini. Namun, kali ini saya melakukan booking half-day. Sebelumnya saya sempat menanyakan berapa sih biaya yang dikenakan jika menginap hanya setengah hari. Berhubung ketibaan saya di Malang dengan jadwal berangkat kereta ke Jakarta berselang hampir 6 jam. Saya putuskan untuk menginap half-day di hostel yang sama. Tarif yang diberikan pun ya lumayan murah yaitu Rp 45.000,- per 6 jam. Cukup buat saya untuk beristirahat, bersih-bersih dan berbenah ransel sebelum keberangkatan ke stasiun Malang.
Comments
Post a Comment