Skip to main content

Posts

Showing posts with the label Travel Domestik

Pesona Pesiar Orang Utan di Tanjung Puting (Part 2)

cerita sebelumnya ada di →  Part 1 CAMP LEAKEY Selepas dari Pondok Tanggui, kapal melaju ke camp terakhir yaitu Camp Leakey. Menjadi zona pemanfaatan khusus untuk Orangutan yang telah liar dan semi liar.  Didirikan tahun 1971 menjadi pusat rehabilitasi dan pusat penelitian baik dalam maupun luar negeri berkenaan dengan Orangutan dan ekosistem di Tanjung Puting.  Melewati jembatan panjang menjadi awal trekking masuk ke pintu camp.  Biasanya, dijumpai sekumpulan kera ekor panjang di pinggir jembatan tengah menunggu pengunjung yang iseng memberi makanan. Di camp terdapat rumah bekas Prof. Gladikas yang sudah kosong, pendiri Camp Leakey. Carolyn Townson Information Center yang mendokumentasikan dan memberikan informasi mengenai habitat Orangutan di Tanjung Puting. Disinilah, dapat mengetahui pohon keturunan dari Orangutan yang hidup di Camp Leakey. Uniknya nama-nama dari tiap keturunan akan mengikuti huruf awalan dari induk asalnya. Sesekali, saya menjumpai beberapa ekor babi h

Wisata Pesiar Orang Utan di Tanjung Puting (Part 1)

Pesiar tidak  melulu dengan kapal besar yang mewah. Di Kalimantan Tengah, tepatnya di Kumai, Kotawaringin Barat, Tanjung Puting menjadi salah satu destinasi ekowisata turis lokal dan mancanegara. Di sini, wisatawan akan diajak untuk berpesiar ala kapal traditional yang menawarkan sensasi pengalaman unik di alam liar.    Taman Nasional   Tanjung Puting merupakan tempat konservasi Orangutan terbesar dan terluas di dunia. Berada di area seluas lebih dari 400.000 ha dan dihuni oleh Orangutan, satwa   endemik asli Indonesia, dengan populasi sekitar 57.000 individu. Keberadaannya kini menjadi perhatian dunia karena tingkat populasinya yang kian menurun tiap tahun   Mencintai satwa endemik Indonesia adalah salah satu bentuk kepedulian kita untuk menjaga populasinya dari kepunahan. Tanjung Puting tidak hanya merupakan tempat tinggal bagi Orangutan, tapi juga menawarkan sejuta pesona keragaman flora dan fauna endemik. Jika sudah berencana akan wisata ke Tanjung Puting. Pengalaman saya serta tip

Wisata Penuh Warna di Kampung Jodipan Malang

Sarapan pagi Nasi Kuning di hostel sambil googling kira-kira tempat wisata apa yang berada dekat di pusat kota dan tak jauh dari penginapan. Karena kepagian sampai di hostel, jadi harus nunggu dulu sampai jam 8 pagi daripada kena charge.  Dari beberapa referensi yang saya dapatkan, Kampung Wisata Jodipan adalah yang paling tepat untuk dikunjungi. Lokasinya tidak jauh dari Stasiun Kota Malang. Berhubung saya masih harus mengurus tiket cancel karena perubahan jadwal kepulangan. Jadi, waktunya sangat pas setelah dari Stasiun Kota Malang, langsung menuju ke Kampung Wisata Jodipan. Kampung Wisata Jodipan menjadi trending topik destinasi baru di kota Malang. Kampung Wisata pertama di kota Malang resmi dibuka 4 September 2016, sukses menggaet para wisatawan yang penasaran dengan keunikan dari kampung ini. Memang kalau dilihat dari referensi di google, tempat ini memiliki spot-spot menarik untuk selfie dan instagramable. Hmmm, saya pribadi cukup penasaran juga, terutama ide di balik   ter

Belajar Kearifan Bersama Suku Baduy Banten di Desa Kanekes

Lojor Teu Meunang Di Potong Pondok Teu Meunang Di Sambung Kurang Teu Meunang Di Tambah Leuwih Teu Meunang Di Kurang (Peribahasa Baduy yang tertulis di Kaos, oleh-oleh Baduy) Cerita trip saya kali ini tentang Suku Baduy bareng teman-teman Backpacker Indonesia ^_^. Sudah pasti harganya jauh lebih lebih murah :-),dan yang pasti ala backpack habis!! Kami start kumpul di Stasiun Kota jam 7 pagi, karena kereta yang ke Rangkasbitung jalan sekitar jam 7.45 pagi. Tiket kereta ekonomi Rangkasbitung hanya Rp 4.000,-. Nah, Namanya juga kereta ekonomi, siapa cepat dia dapat duduk :-D, untunglah kami-kami ini pada dapat duduk semua meskipun terpisah-pisah. Adrenalin kita sempet terpacu pas adegan-adegan para copet mencari mangsanya. Kejadiannya didepan mata saya. Beruntung bapak yang duduk samping saya, memperingati saya dan teman-teman saya untuk tidak memakai handphone di dalam kereta. Para gerombolan copet mendesak-desak mangsanya,padahal kereta tidak dalam keadaan penuh, dala

Pulau Tidung,The Cheapest Paradise

Beberapa waktu lalu, saya mendapatkan kesempatan berlibur gratis dari tempat saya berkerja. Liburan  selama dua hari di Pulau Tidung - Kepulaun Seribu :) Menarik bukan!. Meskipun Pulau Tidung sudah cukup di kenal sebagai pulau wisata di antara gugusan pulau di Kepulauan Seribu, tapi para peminat pulau kecil ini semakin terus meningkat. Ditambah lagi banyaknya agen paket perjalanan ke Pulau Tidung yang relatif murah dengan kisaran harga Rp 260.000,- untuk dua hari satu malam. Jadi tidak heran, banyak sekali para backpacker yang datang berkunjung ke tempat ini, untuk menikmati indahnya Pulau Tidung.  Untuk diketahui, ternyata nama Pulau Tidung memilik asal muasal lho :). Pulau ini sudah didiami penduduk sejak zaman penjajah Belanda. Dalam buku Sejarah Djakarta, disebutkan bahwa ketika Fatahillah menyerbu Malaka, beliau dan pasukannya memanfaatkan pulau-pulau yang ada di Teluk Jakarta sebagai tempat mengatur strategi. Dan salah satu pulau itu diberi nama Pulau Tidung, artinya pulau