Skip to main content

Pulau Tidung,The Cheapest Paradise

Beberapa waktu lalu, saya mendapatkan kesempatan berlibur gratis dari tempat saya berkerja. Liburan  selama dua hari di Pulau Tidung - Kepulaun Seribu :) Menarik bukan!. Meskipun Pulau Tidung sudah cukup di kenal sebagai pulau wisata di antara gugusan pulau di Kepulauan Seribu, tapi para peminat pulau kecil ini semakin terus meningkat. Ditambah lagi banyaknya agen paket perjalanan ke Pulau Tidung yang relatif murah dengan kisaran harga Rp 260.000,- untuk dua hari satu malam. Jadi tidak heran, banyak sekali para backpacker yang datang berkunjung ke tempat ini, untuk menikmati indahnya Pulau Tidung. 

Untuk diketahui, ternyata nama Pulau Tidung memilik asal muasal lho :). Pulau ini sudah didiami penduduk sejak zaman penjajah Belanda. Dalam buku Sejarah Djakarta, disebutkan bahwa ketika Fatahillah menyerbu Malaka, beliau dan pasukannya memanfaatkan pulau-pulau yang ada di Teluk Jakarta sebagai tempat mengatur strategi. Dan salah satu pulau itu diberi nama Pulau Tidung, artinya pulau tempat berlindung. Hmmmm, kenapa namanya bukan Pulau Lindung aja ya :-D. Pulau Tidung adalah pusat Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan, dan mayoritas mata penghasilan penduduknya adalah nelayan.

Balik lagi ke cerita saya :). Kami memulai perjalanan dari kantor yang berlokasi di sekitar Jln Gatot Subroto, dengan menggunakan mini bus berangkat jam 5.30 pagi hari menuju Muara Angke. Dengan harapan kami bisa mendapatkan kapal pertama yang menuju Pulau Tidung, karena untuk kapal berikutnya baru akan jalan siang hari.

Perjalanan ke Muara Angke memakan waktu sekitar satu jam. Alhamdulillah, kami tiba tepat waktu sebelum keberangkatan kapal sekitar jam 6.30 Sabtu pagi. Meskipun, kapal yang kami tumpangi sudah penuh, tapi alhamdulillah masih ada sela untuk bisa duduk. Saya dan teman-teman berada di dek bawah. Sepertinya seluruh penumpang dikapal ini adalah para wisatawan dari agen travel ataupun para backpakcer. Sempet juga saya ngobrol dengan bapak-bapak yang juga ingin berlibur ke Pulau Tidung (saya lupa ngga nanya namanya), bapak ini bercerita bahwa dia berserta rombongan berasal dari Bandung,dan berangkat dari Bandung jam 2 malam. Wooww, nggak kebayang maboknya di perjalanan selama itu, mantap deh :-D, demi Tidung..

Lamanya perjalanan di laut sekitar 2,5 jam, jadi bila yang tidak kuat dengan ayunan air laut, bisa pusing dan  mabok laut. Tapi tenang saja, kalau mabok langsung aja muntah di atas laut, beres deh :). Ada cara simple yang bisa dilakukan untuk menghindari pusing atau mabok laut. Pertama, minum obat anti mabok seperti antimo, yang kedua dibawa tidur aja,biasanya ini akan menghilangkan rasa pusing dan mual ;)

Akhirnya,tiba juga di Pulau Tidung sekitar pukul 9.30 masih pagi :). Kelihatan sekali banyaknya para wisatawan yang datang di hari libur Sabtu & Minggu. Kedatangan kami langsung disambut oleh 2 orang guide anak muda asli penduduk Tidung. Kalau dilihat dari perawakannya mungkin usia mereka masih sekitar 18-20 tahun. Perawakan kurus,dan warna kulit khas anak pantai. Kami segera menuju ke penginapan yang letaknya cukup jauh dari dermaga. Jalannya berliku,banyak sekali belokan, belum lagi lalu lalang orang bersepeda, jadi harus lebih hati-hati. Kalau diperhatikan, rumah-rumah warga kebanyakan tidak ada yang kelihatan mencolok. Bangunannya sangat biasa sekali,dengan ukuran rumah yang kebanyakan tidak bertingkat, cat sudah agak memudar. Beberapa rumah warga membuka warung kecil-kecilan, dan penduduk disini memang bermata penghasilan sebagai nelayan, selain mereka juga menjadikan rumah tinggal mereka untuk disewakan kepada para wisawatan. Dan obyek wisata disini, memang mengangkat segi perekonomian warga setempat. Jalan umum juga hanya cukup untuk satu mobil, jadi kebanyakan warga disini menggunakan motor atau sepeda sebagai alat transportasi.

Homestay yang saya tempati,cukup lumayan dan lebar :). Ada 3 ruang,  yang 2 adalah ruang tidur. Lengkap dengan TV, kulkas, dispenser, kursi tamu, ac diruang tamu, dan kipas angin di setiap ruang tidur, 2 kamar mandi Diruang tamu,karena space-nya disediakan pula 3 buah kasur alas tidur berikut dengan bantal dan guling :-D. Setengah jam bersiap-siap untuk kemudian makan siang dan dilanjutkan snorkeling.

Menu makan siang kami sangat sederhana. Ikan bawal pesmol, tahu goreng, kerupuk, sayur sop yang lebih banyak kuahnya daripada sayurannya :-),pisang dan aqua. Soal rasa, jangan ditanya..dibilang pas di mulut ga juga,dibilang kurang bumbu, sepertinya begitu! Mungkin karena letak pasar yang jauh dari pulau, jadi bumbunya juga terbatas dan rasa makanannya juga datar, anyep :), yah lumayan deh...

Selesai makan siang, kami melanjutkan untuk snorkeling. Huffff,siang-siang bolong pergi ke tengah laut. Sebenarnya saya tertarik untuk berkeliling sepeda, baru esok paginya snorkeling. Tapi karena sudah ditentukan dari travelnya, kami snorkeling dulu baru bersepeda. Kumpul di basecamp travel-nya, briefing sebentar untuk perkenalan alat dan cara memakainya. Siap deh meluncur ke Pulau Payung untuk snorkeling.

Perahu yang digunakan seperti perahu sampan,yang alat kemudinya masih tradisional,sebuah besi panjang yang terhubung dengan mesin perahu. Perjalanan kami ke Pulau Payung sekitar 45 menit, ombaknya juga cukup terasa, apalagi berada di tengah laut dan jauh dari daratan. Tapi, subhanallah, lautan itu luas banget, airnya biru,seiring hembusan angin,ombak seperti menari indah, panorama di langit dengan awan putihnya, sesekali kupadangi pesawat terbang yang lewat kemudian menghilang tertutup awan.,indahnya luar biasa :-)...huuuffff rasanya kita semakin kecil saja diri ini di hadapan-Nya. Ciptaan-Nya sungguh ngga habis  kalau dengan kata-kata, kudu dipandangi dan direnungi.

Setelah mengarungi ombak, tiba juga di Pulau Payung. Nampak di kejauhan, pasirnya yang berwarna putih,semakin mendekati,airnya tampak jernih,sehingga terlihat sekali terumbu karang yang indah. Teman-teman sudah siap untuk ber-snokeling ria. Jarak dengan daratan sebenarnya tidak terlalu jauh, kita bisa sambil berjalan-jalan di terumbu karang,karena tidak terlalu dalam. Karena tidak adanya pemanasan sebelum bersnokeling, jadi beberapa teman saya mengalami kram kaki, bahkan ada yang tertusuk terumbu karang. Penggunaan alat juga tidak efektif, karena kami tidak diberitahukan bagaimana menggunakan alat pernapasannya, jadi yang hanya disematkan di kepala aja :). Untuk yang ingin berfoto, dari guide menyediakan jasa foto dalam air, yang nanti untuk fotonya bisa dipindahkan ke penyimpan data, itupun syukur-syukur kalau ada yang bawa flash disk :-D. Sekitar 1 jam kami bersnorkeling di tengah teriknya matahari -__-"

Dari bersnorkeling, kami menepi ke Pulau Air yang letaknya tidak jauh dari Pulau Payung. Ada apa di Pulau Air, jawabannya adalah: ada bakso dan mie ayam :-). Tidak ada jajanan yang lain selain mie dan gorengan bakwan. Soal harga, pastinya harga cukup mahal. Satu porsi bakso/mie ayam sekitar Rp 10.000,-. dan gorengan bakwan Rp 1.000,-/satuan. Soal rasa, ya tergantung lidah masing-masing. Tapi sepertinya di tempat ini menjual bakso dengan ukuran, warna, dan bentuk yang sama. Mungkin mereka satu produk kali yaa!.
Nah, tidak jauh dari tempat makan, mungkin jalan sekitar 150 meter, terlihat view yang sangat indah. Hamparan pantai yang yang berpadu hijau dan biru dengan pasirnya yang putih. Anginnya yang lembut menyapu setiap deburan ombak. Sangat cocok sekali untuk sesi pemotretan :) keren!.

Setelah puas dengan pemotretan, kembali lah kami ke Pulau Tidung. Namun, bukan ke dermaganya tapi mampir sebentar ke Pulau Tidung Kecil yang berada di sebelah timur Pulau Tidung Besar. Kedua pulau ini tersambung oleh sebuah jembatan kayu yang sangat indah. Kita bisa menyusuri jembatan itu sambil melihat ke bawah laut yang bening dengan pemandangan karang-karang dan ikan yang beraneka warna. Panjang jembatan sekitar dua kilometer.
Di sekitar jembatan terdapat beberapa kerambah milik nelayan setempat. Menapaki pantai Pulau Tidung Kecil yang merupakan kawasan pengembangbiakan mangrove, melalui jalan setapak yang dipenuhi dengan ilalang, dan pantai dengan pasirnya putih lembut, pemandangan yang sangat indah, apalagi sambil minum air kelapa, hmmm seger banget deh :-)
Di awal jembatan penghubung ini, akan ditemui jembatan yang cukup tinggi untuk melalui suatu cekungan laut yang agak dalam, dimana banyak anak kecil penduduk setempat memperagakan loncat indah dari jembatan sebagai sarana bermain mereka, cukup menghibur para wisatawan dan amat mengundang keinginan untuk bisa bergabung dengan mereka melakukan loncat indah di pantai biru tanpa ombak.
Penghubung dua pulau ini terkenal dengan nama Jembatan Cinta. Dari informasi yang saya baca, Jembatan Cinta berasal dari cerita dua orang yang tengah jatuh cinta. Menurut cerita, dahulu di Pulau Tidung hanya ada dua penginapan, yaitu penginapan Lima Saudara dan penginapan Sudimampir. Salah satu penginapan khusus untuk pria dan yang satunya khusus wanita. Suatu ketika, pria dan wanita itu (sorry ngga tahu namanya-red) bertemu dan salaing jatuh hati pada pandangan pertama. Selama berlibur di sana mereka sering janjian untuk bertemu di jembatan yang baru selesai di bangun. Jembatan itu menghubungkan Tidung Besar dan Tidung Kecil. Lama- kelamaan mereka semakin suka, rasanya mereka jadi satu dan jatuh cinta. Setelah dari Tidung, mereka menikah dan punya anak. Kisah ini mereka tulis dan disebarkan di internet. Hingga akhirnya jembatan itu diberi nama dengan Jembatan Cinta. Menarik bukan :), hmmm, bagi yang memiliki pasangan, mungkin bisa mengulang kembali janji berdua di Jembatan Cinta ini =)

Hari sudah menjelang sore, kami kembali ke penginapan untuk mandi dan berganti pakaian. Diperhatikan, beberapa dari rumah warga banyak juga yang memiliki warung kecil-kecilan yang menyediakan makanan dan minuman ringat. Fasilitas umum disini juga memadai, seperti Puskesmas dengan bangunan bertingkat dan besar, lebih baik dari puskesmas ditempat saya :-D, kantor polisi, dan sekolah. Semakin sore, jalanan semakin bertambah ramai saja, entah itu yang berjalan kaki ataupun yang besepeda keliling.

Jam 7.30 malam, waktu kami dinner bersama, dengan menu yang berbeda dari sebelumnya. Lauk ayam, sayur, kerupuk dan buah jeruk. Malam ini akan dilanjutkan dengan acara BBQ di pinggir dermaga. Sepeda sudah di kirm ke penginapan dan bisa langsung digunakan. Satu orang dapat satu sepeda, kalau pun ada yang tidak bisa naik sepeda,bisa di boncengin dengan yang lain. Perjalanan ke dermaga sekitar 15 menit, tapi karena malam hari, cukup membingungkan juga karena rutenya yang berliku.

Disini sudah banyak berkumpul rombongan dari tempat lain. Mereka menggelar acara sendiri, seperti bernyanyi, bermain games, api unggun, dll. Udara yang dingin karena pas berdekatan dengan pinggir pantai, bikin suasana jadi tambah gggggrrrrrr :). Para guide sibuk menyiapkan menu barbeque yang kesemuanya serba di bakar seperti ikan-ikan, cumi dan seafood lainnya. Hmmm,tapi menurut saya tergantung besar biaya paket juga, karena saya lihat rumput tetangga lebih enak dari punya sendiri :-D, di tempat saya hanya ikan saja, tapi di tetangga ada cumi dan semacamnya :-(.

Sekitar dua jam cukup untuk bersenang-senang dengan barbeque karena makin malam udara bertambah dingin. Balik ke penginapan naik sepeda lagi, huufffff capek juga karena saya yang paling belakangan sampe :-( maklum sudah 2 tahun terakhir nggak pernah naik sepeda lagi, terakhir ya karena ada acara gathering kampus :-D.. Sampai di penginapan jam 11 malam. Oya, jangan heran kalau naik sepeda di sini, kaki dan tangan akan menjadi hitam. Ditambah lagi sepedanya tidak ada untuk rem-nya, jadi ngerem-nya pakai kaki, belum lagi tempat duduk yang rasanya aduhaaiii sakitnya :), jadi pinter-pinter aja pilih sepeda yang cocok dan berhati-hatilah selama bersepeda, dilarang ngebut :-)!!!

Hari Minggu yang cerah. Jika ada yang ingin lihat sunrise di jembatan cinta, bisa mulai bersepeda ramai-ramai dari jam setengah 6 pagi. Hari terakhir adalah acara bebas, dan bisa memakai sepeda sepuasnya, berkeliling pulau, atau mau membeli oleh-oleh sekadarnya. Oya, berkeliling pulau dengan sepeda bisa disewa antara Rp 15.000 - 20.000,-. Kalau ada yang ingin memancing dapat menyewa sebuah perahu nelayan dengan tarif sekitar Rp 400.000,-/hari, dan pastinya puas banget, karena selain memancing dapat mengelilingi pulau sambil bersnorkeling ria. Biaya sewa alat snorkeling cukup Rp 35.000,-. Nikmatin pesona sunrise dan sunset yang indah setiap harinya :).

Menu makan pagi kami kali ini nasi kotak, isinya apa???ya, mie yang dikecapin, nasi uduk, telur disambelin, plus krupuk. Soal rasa, yang begitulah :) seperti yang dibilang tadi. Selesai makan pagi, saya jalan-jalan bersama teman untuk mencari oleh-oleh kaos. Sayangnya tempat penjualan oleh-oleh tidak terlalu banyak, hanya disekitar dermaga saja dan kurang variatif. Untuk kaos harganya sekitar Rp 30-40 ribu/satuan, dan makanan seperti kerupuk atau dodol rumput laut mulai harga Rp 5.000,-.

Sehabis berkeliling, kembali ke penginapan bersiap-siap untuk pulang. Sengaja kami mengejar kapal siang hari, agar sampai di Muara Angke tidak terlalu sore. Alhamdulillah, kapal yang kami tumpangi siap berangkat jam 12 siang. Nikmatnya, sekarang kami berada di dek atas, jadi lebih berasa lagi anginnya dan ayunan air laut beserta sembuaran air lautnya :)..wwuuuhhh jadi bikin ngantuk banget!! Tiga jam kemudian kami tiba di Muara Angke.

Perjalanan yang sangat menyenangkan. Ini saja baru pulau kecil yang ada di Jakarta, dan begitu indahnya. Indonesia memang kaya dengan pulau-pulaunya yang cantik nan eksotis. See you again in next trip :). Selamat jalan-jalan ^_^

Comments

  1. Boleh tw alamat yg menyediakan paket wisatanya gak? Travel yg menyediakannya di bandung kan?

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Mengurus Visa China Ternyata Hanya 4 Hari!!

Travel plan saya selanjutnya adalah mengunjungi Shanghai, Cina. Untuk dapat mengunjungi Cina, tentunya harus siap dengan visa-nya. Nah, saya mau berbagi sewaktu saya mengurus visa China :-) fresh bulan April 2012 dan ternyata sangat mudah dan simpel. Karena baru pertama kali mengurus visa sendiri, jadi saya sangat interest sekali searching informasi. Untuk website resminya bisa klik disini VISA FOR CHINA . Sebenarnya persyaratan untuk mengurus visa China tidak terlalu banyak, yuk follow my feeds dibawah ini ;-) Buka website resminya, pelajari visa apa yang mau kamu ambil dan tujuannya untuk apa, lihat di sini JENIS-JENIS VISA CHINA & PERSYARATAN  Kalau saya tujuannya untuk traveling biasa, jadi saya ambil Tourism and family visit visa (L-Visa) Isi formulir permohonan dengan lengkap , kamu bisa download  VISA APPLICATION FORM atau bisa langsung APPLY ONLINE . Kalau saya pribadi, sudah apply online, jadi isi data via online, setelah data lengkap dan tersimpan, ot

4 Rekomendasi Tempat Wisata Belanja di Shanghai

Wisata belanja di Shanghai memang tidak ada habisnya. Namun, yang paling membuat saya tertarik adalah market-market tradisionalnya, sangat unik dengan berbagai macam jajanan pasar. Berikut ini saya akan berikan  tempat belanja yang berhasil saya kunjungi selama di Shanghai yang bisa jadi referensi teman-teman. Mari follow my journey  di bawah ini ya :) Nanjing Road Nanjing Road merupakan pusat jalan perbelanjaan utama di Shanghai. Ini jalan yang panjang hingga beberapa kilometer yang saling terhubung. Terdiri dari Nanjing Rd Timur dan Nanjing Rd Barat. Nanjing Rd Timur paling dekat dengan The Bund, sedangkan Nanjing Rd Barat dekat dengan People's Square. Pada siang hari, Nanjing Road penuh menggeliat dengan riuhnya para pengunjung. Outlet-outlet disepanjang jalan menawarkan merek-merek terkenal yang tak terhitung jumlahnya dengan kualitas yang bagus tentunya. Nanjing Road memang pusat perbelanjaan modern dengan tetap menyajikan konsep tradisional. Terbukti dengan ma

Pengalaman Buyback LM di Butik Emas Gd. Antam Simatupang

Yang pertama memang selalu terasa spesial. Hari ini ceritanya melepas logam mulia pertama yang saya beli tahun 2017. Hasil nabung dari sisa gaji bulanan, di belikan LM. Ngga punya pengalaman beli-beli LM, dan berujung beli online di website toko perhiasan. Logam mulia klasik yang sertifikatnya masih terpisah, seberat 10 gram, seharga Rp 5.698.000,-. Itupun masih numpang simpen dulu di toko karena masih dapat free brankas, dan baru dikirim satu bulan kemudian via JNE.  Ngga berasa udah 5 tahun aja, ini LM bersemayam di laci lemari. Masih terbungkus dalam amplop hijau diselimuti lembar kuitansi pembelian. Sebenarnya belum butuh-butuh amat untuk menjual LM, tapi mengingat mau buat modal usaha. Setelah dipandang, dipikir dan diputuskan, harus rela melepas LM pertamaku dari genggaman🥺. Browsing kira-kira dimana tempat yang oke buat buyback LM. Kalau mau gampang, bisa aja sih jual di toko emas atau butik jewellery. Pernah iseng tanya ke toko emas (yang ngga jualan LM), eh malah LM-nya dihar

Nabung di Bank BRI, Kena Pajak!!

Disini saya mau berbagi tentang pengalaman saya menabung di BRI beberapa bulan kemarin, karena saya pikir menabung di bank pemerintah seperti BRI, tidak ada banyak potongan yang macam-macam. Sebelumnya saya menabung di Bank Muamalat Syariah yang sebenarnya sudah cocok sekali dan tidak banyak memberikan potongan kepada nasabah kecuali untuk biaya administrasi yang relatif masih dibawah Rp 10ribu. Tapi karena desakan orangtua untuk di pindah ke bank pemerintah, akhirnya saya memutuskan untuk membuka rekening di Bank BRI dekat kantor saya. Pembukaan rekening saya dengan setoran Rp 600ribu. Masih di bulan yang sama,saya mentransfer setoran ke rekening BRI sebesar Rp XX.000.000,- (maaf off the record). Pada bulan berikutnya, saya mendapatkan bunga bank sebesar Rp 28.036,-. Dan saya cukup kaget ketika saya mengetahui tabungan saya dikenakan pajak yang tidak ada ketentuannya berapa persen. Yang terpotong saat itu pajaknya Rp 5.607,- belum lagi potongan administrasi sebesar Rp 10ribu.

Review Oli X-Ten 10W30 Matic Untuk Vario 150

Buat kamu yang sedang cari review oli X-Ten 10W30 Matic untuk Vario 150, pas banget baca informasi ini. Kali ini saya ingin berbagi informasi penggunaan dan ulasan pemakaian oli X-Ten 10W30 Matic. Testimoni penggunaan oli ini tentunya berasal dari pengalaman saya pribadi. Produk oli saya gunakan di motor Vario 150 keluaran tahun 2018. Untuk menjaga performa Honda Vario 150cc, tentunya harus rutin melakukan perawatan. Mulai dari mengganti oli tepat waktu hingga memilih oli yang tepat. Kali ini saya ganti oli di Planet Ban yang berlokasi di Jalan Akses UI Kelapa Dua, Depok. Kebetulan dekat dengan area tempat tinggal.  Sebenarnya ini kedua kalinya saya ganti oli di sini. Yang pertama sudah mencapai 4.000an kilometer. Kalau mengacu dari waktu pergantian standar oli X-Ten bisa lebih lama hingga 2x lipat dibandingkan oli biasa, bisa ganti oli setiap kurang lebih 5.000 km. Tapi, tetap saya ganti buat menjaga performa mesin motor.  Spesifikasi Oli Nama Produk : XT - 30 Matic Viskositas: SAE 10

16 Things To Do In Shanghai (Part 1 - Sightseeing Shanghai)

Salah satu tujuan trip untuk solo traveling saya yang pertama adalah Shanghai, China. Satu minggu, saya habiskan waktu hanya di kota Shanghai, dan memang tidak membuat itenary untuk mengunjungi kota lain seperti Beijing. Mungkin saya ingin lebih dekat dengan kota Shanghai, sebagai kota Metropolis dari China. Untuk penerbangan ke China, saya menggunakan Singapore Airlines,dengan tujuan Pudong International Airport. Keberangkatan pagi hari jam 09:10, transit di Singapura, dan berlanjut jam 13:00 menuju Shanghai. Lama perjalanan Singapura-Shanghai sekitar 4 jam 45 menit. Tiba di Shanghai sekitar jam 7 malam. Sedangkan kembali ke Jakarta, saya ambil keberangkatan malam hari jam 19:10 tiba di Singapura jam 01:00 dini hari. Hanya saja, transit di Singapura agak lama 5 jam, jadi lumayan buooseenin. Berlanjut penerbangan ke Jakarta pagi jam 07:00, delay satu jam dari awal jadwal 05:00 Sedangkan untuk budget cost sendiri, rasanya bukan ala backpacker :-D

Yuk Kurangi Sampah Sendiri Dengan Konsep 7R

Rumah tangga menjadi produsen sampah terbesar di Indonesia. Berdasarkan data riset Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tahun 2019 menunjukkan jumlah sampah nasional mencapai 175.000 ton/hari, dengan sumber sampah 48% didominasi berasal dari rumah tangga. Multidimensi persoalan sampah menjadi kendala dalam pengelolaan  sampah di Indonesia. Sebut saja faktor perilaku masyarakat yang belum peduli pentingnya pengelolaan sampah, masalah sampah plastik yang kian mengancam, keterbatasan fasilitas pemerintah daerah dalam pengelolaan sampah serta kurang maksimal karena tidak ditangani oleh professional yang ahli di bidang persampahan.  sumber data riset KLHK Bijak kelola sampah  harus ditanamkan mulai dari diri sendiri. Setiap individu wajib memiliki semangat peduli lingkungan bahwa  sampahku adalah tanggung jawabku . Sehingga mampu mengimplementasikan bijak kelola sampah di kehidupan sehari-sehari. Saya mencoba menerapkan konsep 7R (reth

Weekend Banking BCA KCP Grand Indonesia

Bagi nasabah BCA,layanan weekend banking sangat membantu dalam memudahkan nasabahnya melakukan transaksi di hari Sabtu dan Minggu. Waktu itu saya menggunakan layanan ini untuk pembukaan rekening baru. Layanan weekend banking BCA diwilayah Jakarta Selatan & Jakarta Pusat hanya dilayani di dua lokasi,yaitu KCP Grand Indonesia dan KCP Pondok Indah Mall. Layanan Weekend Banking ini buka setiap Sabtu dan Minggu (Kecuali hari libur) dari pukul 10.00-15.00 WIB.  Untuk itu, saya memilih mendatangi kantor BCA di Grand Indonesia yang masih dekat dengan kantor. Hampir saja saya salah tujuan lokasi Bank BCA. Karena layanan weekend banking BCA bukan berlokasi di Menara BCA(tepat di depan jalan utama Grand Indonesia), tapi berada di Grand Indonesia Westmall Lantai LG. Sayangnya, saya tidak bisa melakukan pembukaan rekening baru, karena kartu identitas saya beralamatkan di Depok. Layanan pembukaan rekening baru pada saat weekend hanya melayani pembukaan rekening dengan kartu identitas wil

16 Things To Do In Shanghai (Part 2 - Sightseeing Shanghai)

Pada Part 1 yaitu tempat-tempat menarik untuk dikunjungi selama di Shanghai , saya sudah memberikan 5 tempat menarik di Shanghai. Nah, berlanjut di Part 2, masih sama, rekomendasi tempat-tempat menarik seperti temple, mesjid, garden, dan gedung tertinggi, dan arena. Follow my journey  di bawah ini ya 😄  6. Yu Yuan Garden and Bazaar Yu Yuan Garden adalah taman paling terkenal di Shanghai. Terletak di jantung Kota Tua Shanghai, dan salah satu tempat wisata paling menarik dan menjadi pusat kunjungan para turis di Shanghai.  Dekat dengan Yu Yuan Garden dapat ditemui pasar dengan sederetan outlet-outlet, rumah makan, yang menjual berbagai macam produk, mulai dari souvenir, pakaian, makanan khas, dan lain-lain. Suasananya rame betul, belum lagi bangunan-bangunan sekitar pasar yang terlihat sangat klasik khas tradisional China. Harga souvenir di sini relatif murah, mulai dari harga 5 RMB-90 RMB tergantung dari jenis souvenir. Untuk produk baju harganya bisa diatas 100 RMB.